Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nikmatnya Kue Coro Santan, Ketan Biru, dan Petis Bumbon, Kuliner Khas Semarang yang Hanya Ada Saat Ramadhan

Kompas.com - 19/03/2024, 05:33 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebelum berbuka puasa, belum afdal rasanya jika tidak menyantap makanan pembuka yang manis rasanya.

Kota Semarang memiliki beragam kuliner khas yang hanya ada saat bulan Ramadhan. Salah satunya kue coro santan dan ketan biru.

Makanan tersebut dapat ditemui di pasar kuliner Aloon-Aloon Masjid Kauman Semarang.

Baca juga: Buka Saat Ramadhan, Tempat Spa di Karawang Dicabut Izinnya

Kue coro santan merupakan kue yang diolah dari tepung beras, tepung gandum, telur, ragi, dan gula. Kue coro kemudian dinikmati dengan tambahan santan kelapa.

Penjual lapak kue coro santan dan ketan biru, Istiqomah (64) mengatakan, dua makanan tersebut merupakan takjil legendaris yang sudah ada sejak puluhan tahun silam.

"Saya generasi kedua, nerusin Ibu saya. Ada tiga makanan yang khas, ketan biru, coro santan, sama petis bumbon. Selain Ramadhan tidak ada yang jual," ucap Istiqomah saat ditemui KOMPAS.com, Senin (18/3/2024).

Sementara untuk ketan biru, Istiqomah menjelaskan, makanan ini terbuat dari ketan yang dicampur pewarna makanan berwarna biru.

Ketan biru disajikan dengan parutan kelapa yang sudah dicampur gula jawa. Rasanya legit dan lembut di mulut.

"Kalau ketan biru harganya Rp 7 ribu per bungkus. Kue cucurnya 1 porsi isi dua Rp 5 ribu," tutur dia.

Dalam satu hari, Istiqomah bisa menghabiskan sekitar 2 kilogram adonan kue cucur santan maupun ketan biru.

Selain kedua makanan tersebut, petis bumbon juga menjadi salah satu makanan berat yang hanya bisa ditemukan saat Ramadhan di Kota Semarang.

"Kalau petis bumbon, yang bikin berbeda itu bumbunya. Pakainya rempah-rempah, ada daun jeruk wangi, sereh, daun salam, laos, dan petis banyar," ucap Istiqomah.

Selain bumbunya yang khas, kata Istiqomah, proses untuk membuat petis bumbon juga terbilang lama, sekitar 1 hingga 2 jam.

Baca juga: Berburu Bubur Samin untuk Buka Puasa, Kuliner Khas Banjar yang Ada di Masjid Darussalam Solo

Dalam satu hari, dirinya bisa memasak sekitar 8 kilogram adonan atau sekitar 100 butir telur bebek.

"Sebenernya kalau cara masaknya hampir mirip sambal goreng. Yang beda cuma bumbu rempah-rempahnya. Kalau petis bumbon harganya Rp 10ribu, 1 telur," ucap dia.

Kendati demikian, kini Istiqomah memiliki banyak pelanggan tetap dari dalam maupun luar kota.

Salah satunya, Qudstia Adistya (23). Dirinya mengaku, selalu membeli kue coro santan dan petis bumbon tiap Ramadhan.

Menurut dia, kue coro santan memiliki rasa manis yang pas dan cocok dinikmati saat berbuka puasa.

"Enak rasanya, manisnya pas lah. Petis bumbonnya juga enak, mantap pokoknya," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com