Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demak Banjir Lagi, Petani: Hasil Panen Habis Sekarang Gagal Tanam

Kompas.com - 18/03/2024, 15:39 WIB
Nur Zaidi,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Jebolnya tanggul Sungai Wulan di Desa Ketanjung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak menyebabkan sejumlah petani gagal tanam, Senin (18/3/2024).

Tahun ini, tanggul Sungai Wulan di Dukuh Norowito, Desa Ketanjung jebol dua kali pada Kamis (8/2/2024) dan Minggu (17/3/2024).

Dampak tanggul jebol, banjir meluas hingga Desa Wonorejo, Kecamatan Karanganyar yang menyebabkan para petani gagal tanam.

Baca juga: Update Banjir Demak: Ketinggian Air dan Daerah yang Terdampak

Gagal tanam, salah satunya dirasakan oleh Zuni Jumeno (55), warga asal Desa Wonorejo, yang kini sawahnya terendam banjir.

Zuni memiliki lahan sawah seluas 500 meter persegi dan dipanen sebelum banjir pertama.

"Sudah panen, ada untungnya laku jadi Rp 15 (juta)," ujarnya kepada Kompas.com.

Jumeno mengaku beruntung, harga gabah mahal sehingga satu bidang sawah yang biasa laku Rp 10 juta dihargai Rp 15 juta.

Sayang, petani belum sempat menikmati hasil panen, tanggul Sungai Wulan jebol dan airnya turut menggenangi Desa Wonorejo.

Oleh karenanya, uang hasil panen habis untuk keperluan dapur dan perbaikan rumah yang terdampak banjir.

"Bencana dua kali ini, tapi ya uangnya habis buat keperluan rumah," beber dia.

Dia menyebutkan, hasil panen kemarin masih menyisakan sedikit uang untuk keperluan tanam.

Tapi lagi-lagi banjir datang, sewaktu ia baru tebar benih di lahan sawah miliknya.

"Tidak bisa ditanam sama aja kehilangan lagi, baru tebar benih, belum tanam," kata Jumeno.

"Dua kali, sekali tidak apa-apa. Habis lagi ini," sambung dia.

Baca juga: Demak Banjir Lagi, Warga: Ini Paling Parah

Jumeno menambahkan, untuk keperluan tanam ia sudah menghabiskan uang Rp 1,5 juta yang digunakan untuk membeli bibit dan persiapan lahan.

Namun, harapan untuk menata ekonomi dengan memulai tanam pupus seketika, saat banjir terjadi lagi.

"Tanamannya sudah Rp 1 juta, sama nyiapin, totalnya Rp 1,5 juta. Belum nanti pupuknya," tukasnya.

Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Demak, update 17 Maret 2024 pukul 13.00 WIB, setidaknya 3.945 hektar sawah terendam banjir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com