Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mahasiswi di Semarang Kesulitan Cari Makan karena Banjir Kepung Kosnya

Kompas.com - 15/03/2024, 20:23 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Banjir masih mengepung sejumlah wilayah di Kota Semarang, Jawa Tengah sejak Rabu (13/3/2024) hingga saat ini belum surut.

Banjir yang cukup parah ini pertama kali dirasakan salah satunya oleh mahasiswi Universitas Sultan Agung Semarang (Unissula), Amelia.

Rumah kos yang dihuninya di Tambakrejo, Gayamsari, Kota Semarang ikut kebanjiran sehingga membuat dia kesulitan beraktivitas sehari-hari.

"Baru pertama kali mengalami banjir saat ngekos di Semarang," ucap korban banjir Amelia, Jumat (15/3/2024).

Menurutnya, banjir tahun ini paling parah dibanding tahun kemarin. Amelia pun sempat mengalami demam dan flu akibatnya.

Baca juga: Masa Pencarian Korban Banjir di Pesisir Selatan Diperpanjang

Tidak hanya itu, dia mengaku kesulitan mencari makanan siap santap selama beberapa hari terakhir.

"Saya memenuhi kebutuhan selama puasa hanya makan Indomie," katanya.

Namun begitu, ia enggan mengungsi lantaran takut semakin jauh dari lingkungan kampus.

"Jadi sementara menetap dulu di kos," katanya.

Warga terserang penyakit

Banjir masih cukup tinggi dengan rata-rata mencapai 50-70 sentimeter, Jumat (15/3/2024).

Warga Tambakrejo mulai mendatangi posko kesehatan karena terserang penyakit batuk, pilek, hingga gatal-gatal setelah terendam banjir.

Baca juga: Banjir di Genuksari Kota Semarang Masih Satu Meter, Warga Tetap Enggan Mengungsi

Koordinator lapangan posko kesehatan RSUD Dr. Adhyatma, Mahfuri mengatakan, yang datang ke posko kesehatan banyak yang mengeluh gatal-gatal dan demam.

"Sejauh ini belum ada warga yang sampai dirujuk ke rumah sakit," jelasnya saat ditemui di posko kesehatan pada Jumat (15/3/2024).

Dia juga membawa dokter spesialis anak, dokter penyakit dalam dan dokter umun untuk membantu warga yang terdampak banjir.

"Kami juga menyediakan obat-obatan yang dibutuhkan korban bencana banjir," terangnya.

Sebagian rtikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kisah Amelia, Mahasiswi Unissula Semarang Kesulitan Cari Makan Saat Tempat Kos Dikepung Banjir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com