Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Mabuk Pulang di Tengah Cuaca Buruk dan Esoknya Ditemukan Tewas di Kali

Kompas.com - 14/03/2024, 22:42 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Marten Luter Djami (61), warga RT 004/RW002, Desa Nadawawi, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas di kali setempat.

Dia ditemukan tewas seusai pulang mengikuti acara kumpul keluarga di rumah salah satu warga bernama Rahabeam.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, mengatakan, Marten ditemukan terendam di bawah jembatan kecil kali Adju Natta, Desa Nadawawi.

"Dia ditemukan tewas kemarin oleh seorang pemuda bernama Yohanis Rihi alias Ma Taga (18)," kata Ariasandy kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).

Baca juga: Turis Asing yang Tewas Tertimbun Longsor di Vila Tabanan Warga Belanda

Ariasandy menuturkan, kejadian itu bermula ketika pada Selasa, 12 Maret 2024, Marten berjalan kaki pergi ke acara kumpul kanoto (kumpul keluarga) di Rumah Rahabeam yang beralamat di Desa Nadawawi.

Di lokasi acara tersebut, Marten sempat mengonsumsi minuman keras tradisional jenis sopi.

Selanjutnya, pada malam hari sekitar pukul 23.00 Wita, Marten pulang ke rumahnya.

Pada saat yang bersamaan, hujan lebat disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Sabu Raijua selama sekitar 30 menit.

Saat berjalan pulang dalam kondisi mabuk miras, Marten melewati kali Adju Natta.

Kemudian keesokan harinya, seorang saksi bernama Yohanis hendak menuju ke rumah kakaknya di Desa Raekore, Kecamatan Sabu Barat.

Saat melintasi jembatan kecil, Yohanis menemukan Marten dengan posisi badan dan kepala terendam di dalam air.

Yohanis lalu menginformasikan temuan itu kepada warga lain dan juga Bhabinkamtibmas Desa Nadawawi Brigpol Gito.

Jenazah Marten kemudian dievakuasi oleh aparat kepolisian setempat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Seba untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Dari pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter, ditemukan luka pada kepala bagian belakang sisi kanan dengan panjang 4 cm dan luka pada pelipis sebelah kiri dengan panjang 2 cm.

Dari hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan akibat penganiayaan pada tubuh Marten.

Namun untuk mengetahui secara pasti kematiannya, polisi menyarankan pihak keluarga melakukan autopsi jenazah korban.

Baca juga: Cekcok Saat Mabuk, Pria di Semarang Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Tetapi keluarga tidak ingin mayatnya diautopsi. Keluarga menerima kematiannya sebagai musibah, serta untuk menguatkan keluarga membuat surat penyataan penolakan autopsi," kata dia.

Gito mengatakan, Marten meninggal diduga akibat terjatuh ke dalam kali.

"Karena, saat hujan deras disertai angin kencang, Marten diduga hendak pulang ke rumahnya dalam pengaruh alkohol, melewati kali Adju Natta kemudian terjatuh ke dalam kali. Kepalanya terbentur batu dan terendam ke dalam air yang membuatnya tidak sadarkan diri dan meninggal," kata Ariasandy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com