KUPANG, KOMPAS.com - Marten Luter Djami (61), warga RT 004/RW002, Desa Nadawawi, Kecamatan Sabu Barat, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur (NTT), ditemukan tewas di kali setempat.
Dia ditemukan tewas seusai pulang mengikuti acara kumpul keluarga di rumah salah satu warga bernama Rahabeam.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah NTT Komisaris Besar Polisi Ariasandy, mengatakan, Marten ditemukan terendam di bawah jembatan kecil kali Adju Natta, Desa Nadawawi.
"Dia ditemukan tewas kemarin oleh seorang pemuda bernama Yohanis Rihi alias Ma Taga (18)," kata Ariasandy kepada Kompas.com, Kamis (14/3/2024).
Baca juga: Turis Asing yang Tewas Tertimbun Longsor di Vila Tabanan Warga Belanda
Ariasandy menuturkan, kejadian itu bermula ketika pada Selasa, 12 Maret 2024, Marten berjalan kaki pergi ke acara kumpul kanoto (kumpul keluarga) di Rumah Rahabeam yang beralamat di Desa Nadawawi.
Di lokasi acara tersebut, Marten sempat mengonsumsi minuman keras tradisional jenis sopi.
Selanjutnya, pada malam hari sekitar pukul 23.00 Wita, Marten pulang ke rumahnya.
Pada saat yang bersamaan, hujan lebat disertai angin kencang terjadi di Kabupaten Sabu Raijua selama sekitar 30 menit.
Saat berjalan pulang dalam kondisi mabuk miras, Marten melewati kali Adju Natta.
Kemudian keesokan harinya, seorang saksi bernama Yohanis hendak menuju ke rumah kakaknya di Desa Raekore, Kecamatan Sabu Barat.
Saat melintasi jembatan kecil, Yohanis menemukan Marten dengan posisi badan dan kepala terendam di dalam air.
Yohanis lalu menginformasikan temuan itu kepada warga lain dan juga Bhabinkamtibmas Desa Nadawawi Brigpol Gito.
Jenazah Marten kemudian dievakuasi oleh aparat kepolisian setempat ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Seba untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Dari pemeriksaan luar yang dilakukan oleh dokter, ditemukan luka pada kepala bagian belakang sisi kanan dengan panjang 4 cm dan luka pada pelipis sebelah kiri dengan panjang 2 cm.
Dari hasil pemeriksaan awal tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan akibat penganiayaan pada tubuh Marten.
Namun untuk mengetahui secara pasti kematiannya, polisi menyarankan pihak keluarga melakukan autopsi jenazah korban.
Baca juga: Cekcok Saat Mabuk, Pria di Semarang Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Tetapi keluarga tidak ingin mayatnya diautopsi. Keluarga menerima kematiannya sebagai musibah, serta untuk menguatkan keluarga membuat surat penyataan penolakan autopsi," kata dia.
Gito mengatakan, Marten meninggal diduga akibat terjatuh ke dalam kali.
"Karena, saat hujan deras disertai angin kencang, Marten diduga hendak pulang ke rumahnya dalam pengaruh alkohol, melewati kali Adju Natta kemudian terjatuh ke dalam kali. Kepalanya terbentur batu dan terendam ke dalam air yang membuatnya tidak sadarkan diri dan meninggal," kata Ariasandy.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.