Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diguyur Hujan Deras, Warga Semarang Tetap Ramaikan Pawai Dugderan

Kompas.com - 09/03/2024, 18:29 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Warga Kota Semarang, Jawa Tengah rela menerjang hujan untuk menyaksikan puncak pawai Dugderan pada Sabtu (9/3/2024). Dugderan merupakan acara tahunan jelang bulan Ramadhan. 

Diketahui, hujan mengguyur Kota Semarang sejak pagi. Namun hal itu sama sekali tak mengurangi antusiasme warga yang hendak menonton dugderan

"Iya ini ngajak cucu bertiga nonton dugderan, udah jadi tradisi tiap tahun. Sekalian nguri-nguri budaya, biar mereka juga tahu," ujar Wartini (60) yang datang bersama keluarga besarnya sejak 12.30 WIB.

Baca juga: Festival Dugderan Ramadhan di Semarang Diadakan Hari ini, Ini Rutenya

Pantauan Kompas.com, perwakilan tim karnaval dari 16 kecamatan di Kota Semarang turut berbaris di halaman Balai Kota saat upacara berlangsung pukul 13.00 WIB. Mereka terlihat kompak mengenakan baju adat yang berbeda di setiap timnya.

Tak hanya itu, sejumlah sekolah, komunitas, dan perwakilan Tionghoa turut meramaikan rangkaian pawai Dugderan ini.

Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu memimpin upacara dan langsung menabuh bedug sebagai penanda puncak Dugderan 2024 bersama pejabat Forkopimda lainnya.

"Tentunya ini salah satu rangkaian nguri-nguri budaya di dalam kegiatan menjelang ramadan, mungkin hanya di Kota Semarang aja yang ada prosesi seperti ini. Kita harap hari ini bisa lancar dan melalui semua proses dari Balai Kota ke Masjid Agung Semarang, kemudian ke Masjid Agung Jawa Tengah" jelas Wali Kota yang akrab disapa Ita.

Menurutnya, arak-arakan pada Dugderan kali ini cukup berbeda karena adanya keterlibatan komunitas Tionghoa. Nantinya mereka juga bakal membagikan kue keranjang.

"Yang berbeda ini ada tambahan dari paguyuban Tionghoa, hari ini juga ada pembagian kue keranjang yang ada di Masjid Agung Semarang di alun-alun karena memang berdekatan imlek," lanjut Ita.

Menurut Ita, hal ini merupakan bagian dari akulturasi budaya antara Jawa, Arab, Cina, dan Melayu yang hidup berdampingan di Semarang.

Usai penabuhan bedug, pawai pun dimulai. Tim karnaval dari perwakilan setiap kecamatan berbaris di Jalan Pemuda, Kota Semarang.

Arak-arakan dipimpin oleh Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang, Wing Wiarso dengan menunggangi kuda.

Kemudian di belakangnya diikuti Ita dengan menaiki kereta kencana yang juga ditarik seekor kuda. Lalu jajaran pejabat lainnya turut menyusul dalam barisan.

Baca juga: Ada Kirab Dugderan, Jalan Pemuda Ditutup Sabtu Ini

Di barisan terdepan, terlihat maskot ikon Kota Semarang yang dikenal sebagai "Warak Ngendog" hewan imajiner yang mewakili tiga etnis yakni gabungan dari naga, buraq, kambing.

Ribuan warga memadati trotoar Jalan Pahlawan untuk menyaksikan karnaval itu. Mereka tampak berteduh di bawah payung sambil mengabadikan momentum tahunan itu dengan ponselnya masing-masing. 

Sekelompok mahasiswi Sastra Indonesia Universitas Diponegoro (Undip) mengaku pertama kali menonton acara khas Semarang itu.

Kendati datang karena tugas kuliah, mereka mengaku senang dapat menyaksikan langsung arak-arakan Dugderan di Semarang.

"Ini dikemas dengan bagus dan ramai banget, tapi saya lihat banyak kalangan orang tua yang mendominasi sebagai peserta pawai. Saya harap anak-anak muda juga dapat terlibat agar menanamkan kesadaran soal budaya dan terus melestarikannya nanti," tandas Helga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

TNI AL dan Militer Singapura Gelar Latihan Sapu Ranjau Laut di Perairan Kepri

TNI AL dan Militer Singapura Gelar Latihan Sapu Ranjau Laut di Perairan Kepri

Regional
[POPULER REGIONAL] Mengungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana | Pembunuh Vina Buron sejak 2016

[POPULER REGIONAL] Mengungkap Penyebab Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana | Pembunuh Vina Buron sejak 2016

Regional
Tabrak Truk Parkir, Sopir dan Kernet Tewas di Tol Pejagan-Pemalang

Tabrak Truk Parkir, Sopir dan Kernet Tewas di Tol Pejagan-Pemalang

Regional
BEM UNS Minta UKT Golongan 9 Dihapus, Wakil Rektor: Itu Hanya untuk yang Mampu Saja

BEM UNS Minta UKT Golongan 9 Dihapus, Wakil Rektor: Itu Hanya untuk yang Mampu Saja

Regional
Cerita Sanadin Calon Haji Tertua di Sumbawa, Berangkat ke Tanah Suci di Umur 96 Tahun

Cerita Sanadin Calon Haji Tertua di Sumbawa, Berangkat ke Tanah Suci di Umur 96 Tahun

Regional
Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Sepasang Kekasih Gadaikan Motor Rental, Uangnya untuk Modal Usaha Jualan Kalender

Regional
Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Mobil yang Terbakar hingga Merembet ke Rumah Warga di Banyumas Diduga Bawa BBM, Sopirnya Kabur

Regional
Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Permudah Koordinasi Bencana, Gubernur Sumbar Berkantor di Bukittinggi

Regional
9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

9 Nama Lain Bakwan di Berbagai Daerah, Ada Bala-bala dan Ote-ote

Regional
Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Polisi Usut Dugaan Pelecehan Seksual oleh Pembina Pramuka di Palembang

Regional
Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Aksi Nekat Pria di Konawe, Terobos Paspampres hingga Bikin Jokowi Nyaris Terjatuh

Regional
Banjir Bandang Lembah Anai, 'Excavator' Terguling, 4 Pemandian Hancur

Banjir Bandang Lembah Anai, "Excavator" Terguling, 4 Pemandian Hancur

Regional
Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Marah Divideokan dan Ancam Tembak, Pria di Riau Ditangkap Polisi

Regional
Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Putusnya Jalan Padang-Pekanbaru Buat Penjual Kue Khas Tak Bisa Jualan

Regional
Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Sebuah Mobil Terbakar di Jalan Raya Tambak Banyumas, Apinya Merembet ke Rumah Warga

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com