Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang Sejumlah Guru Besar Unnes, Dewan Ketahanan Nasional Bantah Lakukan Pengkondisian

Kompas.com - 01/03/2024, 23:57 WIB
Egadia Birru,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com – Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas) membantah surat undangan untuk sejumlah guru besar dari Universitas Negeri Semarang (Unnes) demi mengondisikan sikap terhadap Pemilu 2024.

“Kami tidak pernah mengondisikan apa-apa. Murni kegiatan kami selama ini, ya, seperti ini (diskusi),” kata Pembantu Deputi Bidang Politik Nasional Wantannas, Brigjen Nazirwan Adji Wibowo usai acara kunjungan di Setda Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Jumat (1/3/2024).

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah guru besar di Unnes yang sempat mengikuti seruan moral soal kondisi demokrasi mendapat surat undangan dari Wantannas untuk datang ke Polda Jateng, Rabu (28/2/2024) lalu.

Baca juga: Sejumlah Guru Besar yang Sampaikan Seruan Moral Diundang Dewan Ketahanan Nasional di Mapolda Jateng

Undangan yang disebut tanpa detail tujuan kegiatan itu membuat mereka merasa terintimidasi.

Nazirwan meyampaikan, pihaknya mengundang mereka untuk meminta masukan terkait ketahanan nasional. Masukan juga datang tidak hanya dari akademisi, melainkan dari birokrat dan aparat penegak hukum.

“Kami mengundang dalam kapasitas (untuk) menerima masukan dari mana saja. Dari seluruh stakeholder. Bisa akademisi, bisa birokrasi, bisa aparat,” jelasnya.

Dia mengatakan masukan itu perlu untuk memastikan pemilu berjalan kondusif. 

“Masukan yang konstruktif untuk memastikan keberlanjutan kegiatan ini (pemilu) sampai terakhir nanti lancar dan kondusif.”

Diketahui, Tri Marhaeni Pudji Astuti, Guru Besar Sosiologi dan Antropologi Unnes, merupakan salah satu yang mendapat undangan bernomor Und/PS.01/KL/II/2024 tersebut. Undangan itu diteken Nazirwan.

Menurut Tri, ada lebih dari 120 guru besar di Unnes. Namun, hanya enam orang, termasuk dirinya, yang mendapat undangan dari Wantannas.

Selain Tri, lima guru besar lain yang turut diundang yakni Tjetjep Rohendi Rohidi, Issy Yuliasri, Harry Pramono, Bambang Priyono, dan M Jazuli.

Tri menilai ada keganjilan pada surat undangan, seperti tidak ada nomor surat, panduan ataupun TOR (term of reference), dan susunan jadwal kegiatan.

Dalam undangan itu, dia juga tidak mendapatkan kejelasan soal dirinya diundang sebagai peserta atau narasumber dalam acara yang bertema “Strategi Penanganan Terpadu Potensi Risiko Pasca Pemungutan Suara guna Menjaga Kelancaran Pemilu 2024 dalam Rangka Menjaga Stabilitas Keamanan Nasional”.

“Ah, ini, mah, intimidasi, sih. Nama-nama (guru besar) sudah dipegang satu-satu,” ujar Tri sebagaimana dikutip Kompas.com, Senin (26/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Penjelasan BMKG Soal Gempa Garut M 6,5, Guncangan Terasa hingga Jakarta dan Jawa Timur

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com