Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Pembakar Kotak Suara di Bima Ingin Serahkan Diri asal Status DPO Dihapus

Kompas.com - 28/02/2024, 13:40 WIB
Junaidin,
Andi Hartik

Tim Redaksi

BIMA, KOMPAS.com - M alias Rambo (40), buron kasus pembakaran TPS dan kotak suara di Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), ingin menyerahkan diri ke polisi asalkan status DPO dihapus dan keamanannya terjamin.

Hal tersebut diketahui setelah pihak keluarga melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian terkait rencana itu pada Selasa (27/2/2024).

Kapolsek Parado, Ipda Yakub membenarkan adanya rencana penyerahan diri tersangka M alias Rambo oleh pihak keluarganya.

Baca juga: Polisi Lacak Ponsel 10 Buronan Pembakar Kotak Suara di Bima

Namun, karena pihaknya tak berani memberi jaminan terkait penghapusan status DPO yang dikeluarkan Polres Bima, rencana itu kemudian sampai saat ini belum ada tindak lanjut dari pihak keluarga.

"Memang ada rencana dari keluarga menyerahkan M, tapi karena tidak ada titik temu saat negosiasi sehingga sampai siang ini belum juga diserahkan," kata Yakub saat dikonfirmasi, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Berkas 14 Tersangka Pembakar Kotak Suara di Bima Dilimpahkan ke Jaksa meski Ada yang Buron

Yakub menegaskan, prinsipnya pihak kepolisian menyambut baik rencana pihak keluarga untuk menyerahkan tersangka M alias Rambo.

Namun, jika tidak ada kepastian, pihaknya akan terus memburu yang bersangkutan, termasuk sembilan orang lainnya yang masih buron.

"Informasinya, M masih ada disekitar ini di atas gunung, tapi lokasi tepatnya kami belum tahu," jelasnya.

Kepala Desa Parado Rato, M Saleh membenarkan adanya negosiasi pihak keluarga dengan polisi terkait penyerahan diri M.

Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjut oleh pihak keluarga.

"Setelah negosiasi sampai sekarang belum ada konfirmasi penyerahan diri," ujarnya.

M Saleh mengaku tak ingin terlalu jauh mencampuri urusan hukum terhadap enam orang warganya yang menjadi buronan polisi.

Dia khawatir langkah yang diambil akan memperkeruh suasana sehingga berisiko memicu reaksi dari pihak keluarga para tersangka.

"Kasus ini kita serahkan kepada pihak berwajib karena memang simpang siur informasi ini sangat berbahaya, jangan sampai muncul informasi bahwa kepala desa yang membocorkan keberadaan mereka," kata M Saleh.

Sebelumnya, Kepolisian Resor (Polres) Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), melacak telepon seluler 10 orang tersangka kasus pembakaran TPS dan 68 kotak suara yang buron di Kecamatan Parado.

Hal itu menyusul sampai H-6 batas waktu penyelesaian perkara Tindak Pidana Pemilu (Tipilu) tersebut, keberadaan mereka belum diketahui.

Tertutupnya informasi dari warga setempat juga menjadi salah satu kendala bagi penyidik di lapangan.

"Dalam penyelidikan tetap kita lakukan pelacakan terhadap HP 10 orang yang buron ini," kata Kasat Reskrim Polres Bima, AKP Masdidin saat dikonfirmasi, Selasa (27/2/2024).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Oknum PNS dan Honorer Selingkuh di Bangka Barat Digerebek Warga, Disanksi dan Berakhir Damai

Oknum PNS dan Honorer Selingkuh di Bangka Barat Digerebek Warga, Disanksi dan Berakhir Damai

Regional
Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Kemenag Luncurkan Program Senam Haji dan Batik Haji Indonesia di Medan

Regional
Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Dimeriahkan Artis Papan Atas, Pemprov Riau Sediakan 150 Stan UMKM Gratis di Gebyar BBI BBWI Riau

Regional
Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Temuan Mayat Perempuan Dalam Koper di Cikarang, Keluarga Duga Pelaku Orang Terdekat

Regional
'Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati'

"Usai Mayat Majikan Berhasil Dievakuasi, Anjingnya Juga Ikut Mati"

Regional
Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Lagi, Seorang Petani di Brebes Tewas Diduga Karena Tabrak Lari

Regional
4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

4.500 Kader Semarakkan Jambore PKK Tingkat Kota Pekanbaru, Tampilkan Inovasi Kartini Masa Kini

Regional
Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Dua Truk Tabrakan di Jalan Lintas Sumatera akibat Jalan Berlubang

Regional
9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

9 Wisatawan di Gunungkidul Tersengat Ubur-ubur yang Mendadak Muncul

Regional
Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Mengenal NBDI, Madrasah Peradaban Perempuan Hebat Sasak

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Petir

Regional
Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Mobil Angkutan Terguling di Tanjakan Maluku Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Cerah Berawan

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com