Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepekan BBM Langka di Maluku Barat Daya, Aktivitas Masyarakat Terganggu

Kompas.com - 26/02/2024, 17:27 WIB
Priska Birahy,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MALUKU, KOMPAS.com - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terjadi di Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) sejak sepekan terakhir. Hal ini membuat aktivitas masyarakat terganggu, bahkan kondisi ibu kota nyaris sepi.

Kondisi dalam Kota Tiakur, ibu kota Kabupaten Maluku Barat Daya tampak begitu lengang. Hanya ada sedikit aktivitas di sektor pemerintahan. Selebihnya, masyarakat lebih memilih berada di rumah.

Kelangkaan BBM ini tercatat terjadi sejak Senin, 19 Februari 2024. Antrean panjang warga membeli BBM sempat terjadi di SPBU Sumber Mas Moa.

Baca juga: Kronologi Mobil Pengangkut BBM di Dumai Terbakar dan Meledak, Polisi: Tak Ada Korban Jiwa

Ada lima SPBU di Kota Tiakur. Namun hanya satu yang masih menjual BBM. Sedangkan empat lainnya sudah tutup akibat tak ada pasokan BBM.

Katong antri sa jang sampai hari ini (Jumat) minyak masuk. Minyak belum ada ini. Mau pi pasar seng bisa (Kami antri saja, siapa tahu hati ini ada minyak. Tapi nyatanya juga belum ada sampai sekarang. Mau ke pasar tidak bisa),” kata seorang pengendara, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Mobil Pengangkut BBM Terguling dan Meledak di Dumai

Di Pasar Rakyat Kalwedo juga tak banyak warga yang beraktivitas. Beberapa penjual yang sempat ditanyai mengaku kekosongan bensin sehingga menyulitkan distribusi sayur-sayuran segar.

Mereka hanya mengandalakan stok bensin yang terbatas. Pasalnya suplai sayur di Kota Tiakur berasal dari daerah-daerah di Moa Timur seperti Toun, Kiera, Moain, Tounwawan, Poliu, Weet, Moa Tengah, Syota, Klis.

Jarak dari daerah-daerah itu berkisar 30 kilometer ke Pasar Rakyat Kalwedo, Kota Tiakur.

“Seng ada minyak untuk kasi menyala mesin parut. Kelapa ada tapi seng bisa parut di mesin. Esok kalau bensin belum ada katong seng bajual,” ucap Bety penjual kelapa di pasar Rakyat Kalwedo.

Para nelayan juga terdampak kekosongan BBM. Mereka tak bisa melaut.

Ketiadaan BBM juga berdampak pada proses peribadatan. Dari informasi yang diperoleh, sebagian warga yang tinggal jauh dari gereja beribadah secara daring.

“Ini di grup WhatsApp pelayan gereja ada arahan untuk ibadah online. Seng ada bensin katong mau pi gereja bagemana (Tidak ada bensi mau ke gereja bagaimana),” ucap Poppy, ibu rumah tangga yang tinggal di Kampung Babar.

Sektor pendidikan juga terdampak. SD Negeri 2 Kampung Babar menginstruksi kepada para siswa yang tinggal jauh dari sekolah untu tidak perlu hadir mengikuti proses belajar.

Cuaca buruk

Unit Manager Communication Relation and CSR Marketing Operation Region III Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun mengatakan, ada keterlambatan suplai BBM menuju Maluku Barat Daya akibat cuaca buruk.

"Satu kapal jalan sejak tanggal 22 Februari 2024 saat ini status sudah di dekat Pulau Kisar namun belum bisa bongkar atau melabuh karena ombak yang besar (Muatan Pertamax)," katanya.

"Satu Kapal masih di Saumlaki baru kembali dari MBD sejak Januari, sedang akan muat BBM namun juga menunggu kondisi cuaca karena kiriman di bulan Januari tertahan sampai 3 minggu kemarin karena cuaca buruk," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com