BIMA, KOMPAS.com - Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di TPS 07 Desa Parado Rato, Kecamatan Parado, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Syamsurizal (24) dinyatakan meninggal dunia sehari menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU).
Warga Desa Parado Rato itu meninggal setelah beberapa hari menjalani perawatan intensif di rumah sakit umum, tepatnya pada Jumat (23/2/2024) sekitar pukul 18.00 wita.
Korban diduga jatuh sakit karena mengalami trauma setelah diancam menggunakan senjata tajam saat pembakaran TPS dan kotak suara terjadi pada Rabu (14/2/2024) malam.
Baca juga: 2 Orang Pelaku Pembakaran 68 Kotak Suara di Bima Positif Narkoba
"Dibilang trauma karena kebetulan pada saat insiden itu dia jatuh sakit, dia Ketua KPPS 07 Desa Parado Rato," kata Ketua PPK Parado, Muslan saat dikonfirmasi, Sabtu (24/2/2024).
Muslan mengatakan, korban sempat menjalani perawatan mandiri di rumah, tetapi karena kondisinya memburuk sehingga dibawa ke rumah sakit.
Setelah beberapa hari dirawat kondisinya tak menunjukkan perubahan hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Almarhum kini dimakamkan di Tempat Permakaman Umum (TPU) Desa Parado Rato, tepat pada hari pemungutan suara ulang di wilayah tersebut.
"Meninggal sore kemarin dan hari ini langsung dimakamkan," ujarnya.
Sementara itu, warga setempat, Ahmad mengungkapkan, saat insiden pembakaran TPS dan kotak suara itu terjadi korban sempat mendapat ancaman karena bersikeras mengamankan kotak suara.
Namun karena banyaknya massa yang datang, hanya sebagian kecil kotak suara yang berhasil diselamatkan, sedangkan sisanya ludes dibakar.
"Dia sempat berusaha mengamankan, tapi dia sempat diancam pakai sajam, apakah pengaruh dari itu sakitnya saya tidak tahu," kata Ahmad.
Sebelum insiden pembakaran kotak suara itu terjadi, lanjut dia, kondisi korban sehat dan beraktivitas seperti biasa.
Setelah jatuh sakit dan dinyatakan meninggal baru kemudian diketahui bahwa korban memiliki riwayat penyakit tumor otak.
"Tumor otak diketahui kemarin setelah dirawat dan meninggal dunia," jelasnya.
Humas Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bima, Muhammad Akbar membenarkan bahwa Syamsurizal meninggal saat menjalani perawatan.
Baca juga: Buntut Pembakaran 68 Kotak Suara, 34 TPS di Bima Bakal Pemungutan Suara Ulang
Menurut dia, sebelum dirujuk ke rumah sakit pada Rabu (21/2/2024), korban sempat dirawat di klinik Ars Syafi Kota Bima.
Setelah dilakukan pemeriksaan mendalam oleh tim medis RSUD Bima, diketahui bahwa korban memiliki riwayat penyakit kronis berupa tumor otak yang sudah lama dideritanya.
Karena beban kerja yang berat selama menjadi anggota KPPS, kondisi kesehatannya menurun hingga akhirnya jatuh sakit dan meninggal pada Jumat (23/2/2024).
"Pasien meninggal kemarin sore. Iya dicurigai tumor otak," kata Akbar saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Sabtu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.