Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rekapitulasi Suara di Tingkat PPK di Lombok Barat Ricuh, Bawaslu Dituding Lakukan Kecurangan

Kompas.com - 20/02/2024, 20:45 WIB
Idham Khalid,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Proses rekapitulasi suara Pemilu 2024 di tingkat kecamatan yang berada di Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) berujung ricuh, Selasa (20/202024).

Aksi kericuhan tersebut sempat terekam video dan beredar di grup WhatsApp. Dalam video itu menunjukkan sejumlah massa  ingin menghentikan kegiatan rekapitulasi.

Terlihat juga massa mengamuk tetapi dihalau petugas kepolisian dan TNI hingga membuat sejumlah kursi jatuh berantakan.

Baca juga: Rekapitulasi Suara di Sintang Kalbar, 2 KPPS Dirawat, Ketua PPK Diinfus Saat Pleno

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Lembar Abdul Hafiz mengatakan, massa yang datang tersebut ingin menghentikan proses pleno di tingkat kecamatan karena menuduh ada sejumlah petugas melakukan kecurangan dengan pengkondisian suara di TPS.

"Ada isu pengkondisian suara di beberapa TPS, tapi itu masih dalam isu saja dan kami  mencoba untuk menyandingkan data."

"Sampai saat ini belum ada data yang membuktikan bahwa itu memang benar adanya, sesuai yang dipersoalkan," kata Hafiz.

Disampaikan Hafiz, massa menganggap ada sejumlah desa yang melakukan kecurangan sehingga mereka meminta penghentian pleno kecamatan.

"Permintaan mereka itu meminta ada beberapa desa yang menurut mereka terindikasi ada pengkondisian untuk disetop dulu, dan dilanjutkan dengan desa yang lain." 

"Ada beberapa desa diminta disetop ada Desa Labuan Tereng, kemudian Jembatan Kembar, Eat Mayang," kata Hafiz.

Baca juga: Rekapitulasi Suara di Nunukan Jalan Terus meski Ada Imbauan Penghentian Sementara

Meskipun ada desakan massa untuk menghentikan pleno, PPK tetap melanjutkan rekapitulasi.

"Kegiatan ini terus berjalan sesuai prosedurnya. Ini tidak bisa dihentikan kecuali ada rekomendasi dari Pusat (KPU) atau Bawaslu," kata Hafiz.

Ketua Bawaslu Lobar Rizal Umami mengaku telah mendapatkan informasi keributan di PPK Lembar.

Diaku Rizal, keributan itu dipicu sekelompok massa dari simpatisan caleg tertentu ya menuduh pihak Pengawasan Kelurahan Desa (PKD) dan pengawas Kecamatan (Panwascam) melakukan kecurangan.

"Mereka menuduh salah satu Panwascam kami memberikan instruksi kepada PKD dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk mencari suara 10 dalam satu TPS," kata Rizal.

Rizal mengatakan, tuduhan tersebut tidak berdasar dan hanya mengganggu jalannya pleno di PPK.

Baca juga: Walkot Semarang Minta Petugas Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 Dapat Pendampingan Kesehatan

"Cuma tuduhan itu tidak berdasar karena tidak terbukti, ini asumsi saja, tidak ada anggota kami yang menginstruksikan seperti itu," kata Rizal.

Rizal pun menyarankan masyarakat jika menemukan dugaan kecurangan pemilu, dapat melaporkan sesuai aturan yang berlaku.

"Kalaupun ada ditemukan dugaan pelanggaran, seharusnya menempuh mekanisme prosedur hukum yang ada, bukan langsung membuat keributan. Kami Bawaslu akan bertindak tegas jika ada yang terbukti," kata Rizal. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Hejo Forest di Bandung: Daya Tarik, Biaya, dan Rute

Regional
Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Kronologi Pria di Majalengka Bakar Rumah dan Mobil Mantan Istri Lantaran Ditolak Rujuk

Regional
Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Terima Laporan Rektor Universitas Riau ke Mahasiswanya, Polda: Kami Coba Mediasi

Regional
Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Maju Pilkada 2024, Anak Mantan Bupati Brebes Ikut Penjaringan 3 Parpol Sekaligus

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com