Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat 7.000 Lahan Pertanian di Demak dan Grobogan Terendam Banjir...

Kompas.com - 20/02/2024, 15:00 WIB
Muchamad Dafi Yusuf,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Banjir di Demak dan Grobogan, Jawa Tengah membuat sekitar 7.000 hektar lahan pertanian terendam.

 

Hal itu membuat ribuan lahan tersebut terhambat masa panennya. 

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Tengah Sumarno mengatakan, banjir di Demak dan Grobogan dampaknya luar biasa untuk pertanian. 

"Dampaknya luar biasa. Demak tergenang 2.000 hektar. Grobogan juga banyak ya. Ada 5.000 hektar lahan," jelasnya saat ditemui di Hotel Padma Semarang, Selasa (20/2/2024). 

Baca juga: Banjir Demak dan Ancaman Terganggunya Produksi Beras...

Sumarno mengaku sudah melakukan kunjungan ke sejumlah daerah yang terkena banjir di Jawa Tengah. 

Dalam prosesnya, sejumlah kementerian berjanji akan membantu persoalan para petani.

Terkait dengan tanggul yang jebol di Demak imbuhnya sudah berhasil diperbaiki.

Laporan yang dia terima, perbaikan tanggul yang jebol tersebut sudah mencapai 100 persen. 

"Alhamdulillah, saat ini dua-duanya susah tertangani semua 100 persen," paparnya.

Baca juga: Pengungsi Banjir Demak Mulai Terserang Gatal-gatal dan ISPA


Baca juga: Saat Puan Borong Beras Pedagang di Kartasura dan Dibagikan kepada Warga...

Produksi beras di Jawa Tengah

Sebelumnya, Pimpinan Perum Bulog Jateng Akhmad Kholisun mengatakan, terendamnya ribuan areal persawahan di Demak dan Grobogan menjadi kekhawatiran bagi Bulog Jateng terutama terkait dengan produksi beras.

Pasalnya Demak dan Grobogan termasuk sentra produksi di Jateng bagian timur utara.

"Jadi selama ini presentasinya cukup besar dari dua kabupaten itu untuk pengadaan di Bulog," ujarnya, Senin (19/2/2024).

Banjir di Demak dan Grobogan imbuhnya tentu berpengaruh pada pasokan beras.

Baca juga: Cerita Pedagang Pasar Kartasura soal Mahalnya Harga Beras, Naik sejak Awal 2024

 

Terlebih pihaknya juga menyerap hasil panen petani lokal sebagai stok Bulog sebagai bagian dari Public Services Obligation (PSO).

Kendati demikian, saat ini belum terdampak secara langsung lantaran masa panen belum tiba.

"Tetapi nantinya apabila banjir ini mempengaruhi tanaman padi, produksinya berkurang, tentu nanti akan mempengaruhi produksi dan penyerapan Bulog," kata dia.

Kendati belum mengetahui pasti total lahan pertanian yang terkena banjir, pihaknya berharap sebagian lahan masih bertahan dan tidak menimbulkan gagal panen.

"Ke depan mudah-mudahan masih bertahan meski ada kejadian banjir, kalau toh nanti ada pengurangan, mudah-mudahan tidak terlalu siginifikan," pungkasnya.

Baca juga: Update Banjir Demak: Sekitar 1.000 Hektar Ladang Jagung dan Padi Terendam, Kerugian Capai Rp 25 Miliar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

6 WNI Jadi Tersangka Penyelundupan WN China ke Australia

Regional
Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Korban Tungku Meledak di Lampung Bertambah Jadi 4 Orang, Polisi Selidiki Penyebabnya

Regional
Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Pilkada Demak: Dua Orang Mendaftar ke Gerindra, Ada yang Diantar Klub Sepak Bola

Regional
Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Nekat Rebut Kalung Emas Lansia, Jambret di Brebes Babak Belur Dihakimi Massa

Regional
Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Mawar Camp Gunung Ungaran di Semarang: Daya Tarik, Aturan, dan Harga Tiket

Regional
Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com