Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pangdam Sebut Pilot Susi Air yang Disandera KKB Telah Terima Obat-obatan

Kompas.com - 16/02/2024, 19:21 WIB
Pythag Kurniati

Editor

PAPUA, KOMPAS.com- Panglima Kodam (Pangdam) XVII Cenderawasih Mayjen TNI Izak Pangemanan memastikan bahwa pilot Susi Air Kapten Philip Mark Merthens telah menerima obat-obatan yang dibutuhkannya.

Philip yang sudah setahun lebih disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sebelumnya meminta supaya ada pihak yang mengirimkan obat-obatan kepadanya melalui sebuah video.

Baca juga: Pilot Susi Air Minta Obat-obatan, Kapolda Papua: Demi Kemanusiaan, Pasti Diperhatikan

Dalam video itu, Philip juga menyebutkan beberapa jenis obat.

"Obat-obatan yang dibawa sesuai permintaan karena sandera berkebangsaan Selandia Baru itu terkena asma," kata Pangdam XVII/Cenderawasih di Jayapura, Jumat (16/2/2024), seperti dikutip dari Antara.

Baca juga: Bicara dengan Menlu Selandia Baru, Menlu Retno Bahas Pembebasan Pilot Susi Air

Diantar utusan

Pangdam mengungkapkan paket obat dan buku yang dimita oleh Philip telah diantarkan oleh warga utusan Penjabat Bupati Nduga.

"Selain obat-obatan juga dibawakan buku-buku," kata Izak.

Paket tersebut diantar dengan memakai helikopter dan mendarat di Yuguru, Kabupaten Nduga.

Pangdam juga menerima laporan bahwa kondisi Philip baik-baik saja.

"Kondisi Philip baik-baik saja dan tetap sehat. Mudah-mudahan dengan terus dilakukannya negosiasi diharapkan KKB melepaskan sandera dalam keadaan selamat," kata dia.

Baca juga: Setahun KKB Menyandera Pilot Susi Air (Bagian 1)

Video Philip

Sebelumnya, sempat beredar video pendek yang memperlihatkan Kapten Philip Mark Merthen menyampaikan sejumlah pesan.

"Aku baru saja bertemu komandan yang datang ke sini dan mengizinkanku mengirimkan pesan video. Dia akan mengirimnya nanti ketika dia mendapatkan jaringan internet. Aku baik-baik saja, mereka memperlakukanku dengan baik, kuharap kamu (istri Philip) dan Jacob (anak Philip) sehat dan mendapat dukungan. Nanti ketika kita bertemu lagi, komandan mengatakan nanti kita akan mencoba menelepon bila tersedia wifi, itu harapanku," kata Philip yang terlihat berambut gondrong.

Sedangkan pada video lainnya yang berdurasi 28 detik, sang pilot meminta bantuan untuk alat pengobatan.

"Pagi, komandan (diduga Egianus Kogoya) bilang dia membutuhkan bantuan untuk memesan barang untukku. Bisakah kau membantuku mendapatkan satu-dua ventolin dan inhaler untuk persediaanku kalau asmaku kambuh. Dan kalau memungkinkan bisa kah aku mendapatkan lilin aromaterapi dan buku berbahasa Inggris sebanyak mungkin?" katanya.

Sumber: Antara


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com