SUMBAWA, KOMPAS.com- Satu anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dirawat di RSUD Sumbawa, Nusa Tenggara Barat setelah tiga hari tidak bisa tidur dan mengalami kelelahan.
"Benar satu anggota KPPS kelelahan karena tiga hari tidak bisa tidur. Kami sudah tangani dan berikan obat penenang. Sekarang sudah bisa tidur,” kata Psikiater RSUD Sumbawa Komang Triyana Arya saat ditemui di Sumbawa NTB, Jumat (16/2/2024).
Baca juga: 4 Petugas KPPS di Bali Tumbang, 1 Alami Stroke Ringan Saat Bertugas
Menurutnya, anggota KPPS tersebut mengalami gangguan kejiwaan yang dipengaruhi oleh gangguan tidur karena beban kerja.
“Benar, satu anggota KPPS berdasarkan hasil diagnosis mengalami gangguan jiwa (mental) sedang. Kondisi sudah kami tidurkan. Pagi ini baru masuk ke RSUD,” kata Komang.
Baca juga: Menkes Sebut Angka Kematian Petugas KPPS Lebih Kecil Dibanding Pemilu 2019
Ia menyebutkan, perlu dukungan psikologi bagi para petugas yang terlibat dalam Pemilu. Jika terdapat indikasi yang mengarah pada gangguan kejiwaan, maka harus segera diobati.
"Tentu penting dukungan psikologis terutama dalam mengatasi tekanan- tekanan atau stres yang bisa timbul akibat pekerjaan. Situasinya mungkin bisa memanas, mungkin bisa intens ketika penghitungan (suara). Ini perlu ada dukungan," jelasnya.
Baca juga: Ketua KPPS: Sudah 4 Kali Jadi Panitia KPPS, Sirekap Paling Bikin Capek
Sebelumnya, langkah penanganan kesehatan petugas KPPS di Sumbawa diklaim berhasil mengurangi jumlah petugas yang tumbang di hari pencoblosan hingga perhitungan suara.
Dinas Kesehatan (Dikes) bersama KPU Sumbawa membentuk tim kesehatan di masing-masing Kecamatan untuk menjaga kondisi kesehatan petugas KPPS.
“Kami sudah siaga petugas di setiap TPS tujuannya memastikan kondisi kesehatan para petugas KPPS di lapangan,” kata Kepala Dinas Kesehatan, Junaedi, Jumat (16/2/2024).
Selain petugas di Puskesmas keliling TPS, Dinkes juga melibatkan petugas postu yang ada di desa.
“Ini adalah bentuk dukungan dari pemerintah daerah Kabupaten Sumbawa melalui Dinas Kesehatan bentuk tim siaga darurat di setiap TPS. Agar Pemilu tahun ini berjalan lancar kami juga ikut memantau kesehatan petugas pemilu dan juga masyarakat yang sedang memberikan dukungan suara di pemilu 2024. Alhamdulillah semua sehat bahkan setelah pemilu,” pungkas Junaedi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.