KOMPAS.com - Pelaksanaan Pemilu 2024 di wilayah Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah diwarnai aksi bagi-bagi uang oleh sejumlah oknum calon anggota legislatif yang tengah bertarung memperebutkan suara.
Melalui tim sukses masing-masing, uang dalam amplop itu diputarkan secara senyap ke setiap warga untuk menarik simpati.
Ada timses yang nekat "door to door" dan ada juga yang main aman dengan menunggu di lokasi yang telah ditentukan.
Baca juga: Cerita Warga Semarang Dapat Serangan Fajar Sebelum ke TPS
Strategi ini sudah tak asing lagi. Harapannya, warga yang telah masuk sebagai daftar pemilih tetap (DPT) sudi mencoblosnya.
Merujuk data KPU Grobogan, tercatat ada 4.658 TPS di 19 kecamatan yang menggelar Pemilu serentak, Rabu (14/2/2024).
Berdasarkan pantauan, sehari sebelum dilaksanakan pencoblosan, praktik bagi-bagi uang sudah mulai digencarkan sejak siang hingga malam. Warga biasa menyebutnya dengan istilah "serangan fajar".
Nominal uang yang dibagikan bervariasi mulai dari Rp 20.000 hingga Rp 100.000 per orang.
Umumnya, angpao caleg DPR RI dengan jangkauan luas nilainya lebih kecil ketimbang caleg DPRD tingkat II. Amplop-amplop itu diserahkan sepaket untuk satu partai politik yang sama.
"Kemarin sore dipanggil untuk datang ke rumah salah satu tokoh masyarakat. Warga dikasih Rp 90 ribu terdiri tiga amplop atau sepaket satu partai."
"Caleg DPRD petahana Rp 50 ribu dan sisanya caleg DPRD Provinsi dan DPR RI," kata Suroso (39) warga Kecamatan Purwodadi, Selasa (13/4/2024).
Baca juga: Serangan Fajar di Masa Tenang, Caleg DPR Diduga Bagikan Amplop Isi Rp 100.000 ke Warga Bekasi
Berbeda lagi "sedekah politik" yang diterima Ahmad Nur (50) warga Kecamatan Purwodadi lainnya.
Pekerja serabutan ini tidak kebagian amplop caleg DPR RI dan DPRD Provinsi. Namun ia justru kecipratan amplop dari dua caleg DPRD Grobogan dapil I (Purwodadi, Geyer dan Toroh).
Ahmad dan sejumlah tetangganya pun seakan dimanjakan dalam bursa Pileg lantaran timses melakukan jemput bola dengan mendatangi langsung setiap rumah warga yang menjadi sasarannya.
"Satu amplop dari inkumben Rp 100 ribu dan satu amplop dari caleg baru Rp 70 ribu. Dikasih uang ya mau saja, coblos atau tidaknya urusan saya. Tetangga saya satu RW dapat semua," terang Ahmad.
Menurut Ahmad, serangan fajar kali ini terhitung lebih kalem dan tidak seceroboh periode sebelumnya yang bahkan nekat membagikan amplop di lokasi TPS.