Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Meninggal Tak Wajar, Makam Bayi di TPU Bergota Semarang Dibongkar Polisi

Kompas.com - 13/02/2024, 05:39 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Makam bayi perempuan berusia tiga bulan dibongkar polisi di Pemakaman Bergota, Randusari, Semarang Selatan, Senin (12/2/2024).

Hal ini dilakukan untuk menyelidiki dugaan kematian yang tidak wajar.

Bayi berinisial AZD ini meninggal saat dirawat di salah satu panti asuhan di Genuk, Kota Semarang. Jasadnya lalu dimakamkan pada Minggu (11/2/2024) kemarin.

Setelah adanya pelaporan dari pihak orang tua korban, warga Kabupaten Pati berinisial C kepada polisi, pembongkaran dilakukan untuk keperluan otopsi.

Baca juga: Polisi Tunggu Hasil Otopsi untuk Ketahui Luka Pria yang Tewas di Rumah Kos Depok

 

Kasatreskrim Polrestabes Semarang, Kompol Andika Dharma Sena mendapat laporan dari Polsek Genuk, dan menugaskan anggotanya untuk mendatangi lokasi panti asuhan dan melakukan olah TKP.

Kemudian petugas bersama Tim Inafis Polrestabes Semarang melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam korban.

"Karena adanya laporan ini kami harus mengetahui penyebabnya. Sehingga tadi pagi lakukan ekshumasi, kita bongkar makamnya," ungkap Andhika saat jumpa pers di markasnya, Senin (12/2/2024).

Mulanya, AZD dititipkan oleh ibunya di panti asuhan di Jalan Bangetayu Kulon, Kecamatan Genuk sejak berusia satu minggu, tepatnya 11 September 2023.

Korban dititipkan lantaran orang tuanya bercerai.

Tekait pembongkaran, orangtua kandung korban mengizinkan upaya itu untuk mencari tahu penyebab kematian sang buah hati.

Lalu jasad korban dibawa ke RSUP dr Kariadi Semarang guna dilakukan otopsi.

"Dengan ekshumasi itu sendiri, orangtua korban mengijinkan otopsi. Sekarang sedang dalam proses otopsi di RSUP dr Kariadi," tegasnya.

Sebelum meninggal, bayi yang dititipkan di panti asuhan itu menangis. Lalu pengasuhnya menaruh korban dengan posisi tengkurap agar berhenti menangis dan bisa ditinggal sembari mengurus bayi yang lainya.

Namun, saat kembali setelah 15 menit ternyata korban tidak bergerak.

Kemudian korban dibawa ke Puskemas Bangetayu. Namun karena tutup, dia dibawa ke RSI Sultan Agung Semarang.

Nahas, setibanya di lokasi korban sudah dalam keadaan meninggal. Setelah dari RSI, korban dilakukan pemakaman bersama saksi-saksi dan beberapa pengurus yayasan, di TPU Bergota.

"Saksi saksi sendiri, sudah ada dua orang yang kami ambil keterangan. Semua masih saksi. Nanti akan kita infokan kembali terkait progres penangananya," katanya.

 

Baca juga: Pembongkaran Jalan Pantura Semarang-Kendal Bikin Macet Parah, Butuh 9 Hari untuk Dirampungkan

Kasatreskrim belum dapat menyebutkan penyebab meninggalnya korban karena otopsi masih berlangsung.

"Kalau proses pemakaman ada arahan permintaan Ketua Yayasan. Itu masih kita dalami semua, terkait proses pemakaman dan sebagainya," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com