Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Potret Toleransi di Purworejo, Rayakan Imlek Tanpa Pandang Agama

Kompas.com - 10/02/2024, 18:24 WIB
Bayu Apriliano,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PURWOREJO, KOMPAS.com - Kota Purworejo kembali menjadi saksi dari keindahan toleransi antar umat beragama.

Dalam perayaan Imlek tahun ini, warga Kampung Pandekluwih, Purworejo, menunjukkan solidaritas dan kebersamaan tanpa memandang perbedaan agama.

Imlek atau Tahun Baru Cina terasa meriah di sudut Kota Pahlawan ini. Warga, tanpa memandang agama, bergandengan tangan merayakan momen bersejarah bagi komunitas Tionghoa.

Baca juga: Melihat Perayaan Imlek di Klenteng Bao An Gong Sumbawa  

Drajat, tokoh masyarakat Kampung Pandekluwih mengatakan, perayaan Imlek yang digelar di kampungnya diikuti masyarakat dari berbagai latar belakang agama. Ia menegaskan, keberagaman adalah kekayaan yang harus dijaga bersama.

"Acara ini setiap tahun rutin kita laksanakan, sudah menjadi agenda tahunan dan dirayakan bersama warga tanpa pandang agama," kata Sudrajat, Sabtu (10/2/2024).

Suasana kemeriahan pun tercipta saat ratusan warga, mulai dari anak-anak, pemuda, hingga orang dewasa, berbaur untuk mengambil angpau yang tergantung di jalan masuk kampung. Meski harus berebut, seluruhnya mendapatkan bagian.

Baca juga: Ketika Imlek di Purbalingga Jadi Hari Raya Kemanusiaan bagi Relawan Lintas Agama...

"Sudah kita siapkan sekitar 800 angpao, angpao diperoleh dari sumbangan para donatur," kata Sudrajat.

Perayaan Imlek ini adalah bukti konkret bahwa di Purworejo, mereka hidup dalam harmoni dan menghargai keberagaman.

“Kami mengajarkan pada generasi muda tentang pentingnya saling menghormati dan menghargai perbedaan," ujarnya.

Semangat toleransi yang kental terasa dalam acara rebutan angpao oleh anak-anak dari berbagai latar belakang agama.

Tidak hanya itu, rumah-rumah warga juga terbuka bagi para tetangga dan sahabat untuk merayakan bersama, menciptakan ikatan sosial yang kuat di antara warga kampung Pandekluwih.

Dengan semangat kebersamaan perayaan Imlek di Purworejo bukan hanya menjadi perayaan bagi komunitas Tionghoa, tetapi momen seluruh warga merayakan keberagaman.

Kampung Pandekluwih dikenal sebagai kampung keturunan Tionghoa terbesar di Kabupaten Purworejo.

Namun Pandekluwih tidak hanya dihuni keturunan Tionghoa, bermacam etnis suku dan agama tinggal bersama sejak puluhan tahun silam.

“Harapannya semangat persatuan dan kesatuan semakin erat di kalangan masyarakat dan menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila serta Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.

Sementara itu, Obit, salah satu anak di Kampung Pandekluwih ini mengungkapkan, ia dan puluhan anak-anak lainnya senang mengikuti kegiatan berebut angpao ini.

"Senang, dapat Rp 15.000 tadi. Akan saya buat untuk top up FF (salah satu game online)," kata Obit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Kambing yang Dicuri Pemberian Dedi Mulyadi, Muhyani: Saya Minta Maaf

Regional
Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Mensos Risma Robohkan Rumah yang Dihuni Bocah yang Lumpuh

Regional
Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Gunung Ile Lewotolok NTT Alami 120 Kali Gempa Embusan dalam 6 Jam

Regional
Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Hanya Berselang 2 Jam, Sungai Bogowonto Kembali Makan Korban Jiwa

Regional
352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

352 Jemaah Haji Kloter Pertama di Jateng Berangkat dengan Fasilitas “Fast Track”, Apa Itu?

Regional
360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

360 Calon Jemaah Haji Kloter Pertama Embarkasi Solo Diterbangkan ke Tanah Suci

Regional
Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Update Banjir di Tanah Datar Sumbar, 11 Orang Meninggal, 5 Kecamatan Terendam

Regional
Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com