PALEMBANG, KOMPAS.com - Suasana perayaan Imlek di Palembang, Sumatera Selatan, yang jatuh pada Sabtu (10/2/2024) mulai terasa.
Para warga Tionghoa pun mulai disibukkan untuk memasang lampion hingga membersihkan patung dewa sebelum sembahyang dilakukan.
Kegiatan penyambutan kemeriahan Imlek ini pun terlihat di Tri Dharma Chandra Nadi atau Dewi Kwan Im yang terletak di pinggiran Sungai Musi, Kawasan 9/10 Ulu, Palembang.
Di sini, terdapat 1.000 lampion yang telah dipasang untuk menerangi perayaan Imlek.
Baca juga: Muncul 60 Tahun Sekali, Ini Makna Tahun Naga Kayu dalam Perayaan Imlek 2024
Pengurus Kelenteng Dewi Kwan Im Palembang, Tjik Harun, mengatakan, selain memasang lampion, mereka juga melakukan tradisi cuci patung dewa. Pencucian patung ini tak dilakukan sembarangan.
Ada beberapa pekerja khusus yang diperbolehkan untuk mencuci patung. Dalam keyakinan Tionghoa, pencucian patung ini dilakukan saat dewa-dewi pergi ke langit dan diyakini patung tersebut dalam keadaan kosong.
“Barulah dilakukan cuci patung bahkan altar. Sebelum itu kami juga sembahyang dulu malam sebelum mencuci patung. Kami juga tahun ini memasang 1.000 lampion,” kata Harun, Jumat (9/2/2024).
Menurut Harus, setelah patung dicuci seluruh pakaian yang dikenakan di rupang juga ikut diganti. Pergantian itu hanya dilakukan satu kali setahun saat Imlek.
“Patung-patung juga dipoles menggunakan braso dan dibilas air kembang tujuh rupa agar bersih dan wangi. Kalau pencucian hanya satu kali setahun ketika Imlek,” ujarnya.
Baca juga: Dipercaya Bawa Keberuntungan, Ikan Dingkis Tembus Rp 500.000 Per Kg Jelang Imlek di Batam
Di malam perayaan Imlek, Kelenteng Dewi Kwan Im biasanya dipenuhi hingga ribuan etnis Tionghoa untuk melakukan sembahyang. Bahkan, tak sedikit pendatang dari luar Sumsel datang ke sana.
Sebab, Kelenteng Dewi Kwan Im merupakan kelenteng tertua di Palembang karena telah berdiri sejak 1773 pada masa Kesultanan Palembang Darussalam dan Kolonial Belanda.
“Sehingga, banyak orang memilih ke sini karena usia kelenteng yang sudah tua dan penuh sejarah,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.