KEDIRI, KOMPAS.com - Mengawinkan kambing secara tradisional daripada kawin suntik masih menjadi pilihan bagi para pemelihara kambing di Kediri, Jawa Timur.
Bagi sejumlah orang, hal itu adalah peluang usaha yang layak digeluti.
Alim Budi Santoso (23), misalnya, melihat kondisi itu sebagai sumber cuan. Sehingga warga Desa Kras, Kecamatan Kras, Kabupaten Kediri, Jawa Timur ini pun membuka jasa kawin kambing sejak sekitar dua tahunan ini.
Baca juga: Susu Sapi Vs Susu Kambing, Mana yang Lebih Sehat?
Alim menyediakan dua ekor kambing pejantan jenis etawa dengan tinggi badan 1 meter sebagai gacoannya. Yang selalu siap melayani pelanggannya kapan saja.
Pemuda lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) ini melayani dengan dua cara, yaitu pelanggan bisa datang langsung ke rumahnya atau jemput bola.
"Kalau pelanggan minta saya datang ke rumahnya, saya bawa kambing saya pakai gerobak yang ditarik motor,” ujar Alim kepada Kompas.com, Jumat (2/2/2024).
Baca juga: Banyak Dikonsumsi Saat Idul Adha, Ini Sederet Manfaat Daging Kambing untuk Kesehatan
Dalam sepekan dia bisa melayani hingga empat pelanggan. Namun kadang juga tanpa pelanggan sama sekali karena masa subur kambing berbeda-beda.
Alim mengaku mematok harga untuk jasanya itu. Minimal Rp 150 ribu untuk satu kali perkawinan dan ada penambahan biaya jika jarak yang ditempuh lebih dari 2 kilometer.
“Biaya itu untuk pemeliharaan kesehatan pejantan dan sisanya untuk tambahan modal saya pelihara kambing breeding di kandang,” ujar Alim yang mempunyai sekitar 10 kambing peliharaan ini.
Baca juga: Mengapa Daging Kambing Bau Prengus?
Soal kesehatan kambing-kambingnya, Alim mengaku kerap memberikan makanan tambahan kaya nutrisi selain makanan pokok dedaunan. Agar pejantan gacoannya terus terpelihara kesehatannya.
Selain itu juga kerap diberikan obat-obatan terutama tradisional semisal kencur, kunir, hingga telur ayam Jawa untuk menjaga vitalitas kambingnya.
Untuk menciptakan pasar, selain promosi sesama kawan peternak, Alim juga menggunakan media sosial untuk memperluas jangkauan pelayanannya.
“Saya mulai memasarkan di medsos saya.” pungkasnya.
Baca juga: Cara Mengolah Daging Kurban Kambing agar Tak Bau Prengus
Agus Santoso (36), warga Desa Ngadi, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, juga menerjuni usaha jasa kawin kambing.