SIKKA, KOMPAS.com - Dinas Pertanian (Disper) Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), melaporkan sebanyak 59 babi di wilayah itu mati mendadak selama sebulan terakhir.
Berdasarkan hasil uji spesimen pada laboratorium veteriner Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Sikka, puluhan babi yang mati mendadak itu dinyatakan positif terserang penyakit flu babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
"Desa Tebuk 4 ekor, Desa Nita 53 ekor, Kelurahan Nangameting satu ekor, Kelurahan Kota Baru satu ekor. Totalnya 59 ekor. Semua akibat ASF," ujar Kadis Pertanian Sikka, Yohanes Emil Satriawan saat dihubungi, Rabu (31/1/2024).
Baca juga: Polisi Tahan 8 Pelaku Pengeroyokan Pemuda hingga Tewas di Sikka, 3 Masih di Bawah Umur
Yohanes berujar, hingga saat ini belum ada vaksin untuk mencegah virus ASF.
Meski begitu, dia mengimbau para peternak tidak perlu panik. Menurutnya, yang paling penting adalah tingkatkan biosecurity.
"Belum ada vaksinya, yang penting tingkatkan biosecurity dan ikuti arahan pemerintah," ujar dia.
Baca juga: Pria di Sikka Tewas Depan Apotek, Diduga Korban Pengeroyokan
Satriawan menuturkan, petugas lapangan telah lama memberikan imbauan dan sosialisasi kepada peternak dan masyarakat tentang bahaya dan upaya pencegahan ASF.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, banyak babi mati mendadak akibat terserang virus ASF. Kondisi itu tidak hanya membuat peternak merugi.
Hanya saja, kata dia, peternak belum sadar betul pentingnya biosecurity.
Kendati demikian, pihaknya tetap melakukan upaya pencegahan agar virus ASF tidak merebak ke wilayah lain.
Dia juga mengimbau ketika ada babi sakit segera melaporkan kepada petugas di tingkat desa, kecamatan, atau Dinas Pertanian Kabupaten Sikka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.