KOMPAS.com - Upacara Adat Lampung menjadi salah satu warisan budaya setempat.
Upacara adat Lampung dilakukan antara lain untuk membuka lahan hingga sedekah laut.
Berikut ini adalah beberapa upacara adat Lampung.
Nayuh atau penayuhan adalah perayaan perkawinan dan mengumpulkan seluruh sanak saudara (minak muakhi) untuk melaksanakan upacara perkawinan.
uUpacara adat Nayuh merupakan pengakuan mengenai resminya perkawinan tersebut karena disaksikan oleh orang banyak.
Aktivitas Nayuh berupa pesta adat besar-besaran yang dilakukan oleh kalangan mampu, karena pesta ini membutuhan biaya yang besar.
Baca juga: Mengenal 7 Upacara Adat di Indonesia dan Tujuannya, Ada Tradisi Bakar Batu di Papua
Upacara adat perkawinan Nayuh dilakukan oleh masyarakat Lampung yang beradat Saibatin atau pesisir.
Upacara adat Ruwat Bumi atau sedekah bumi adalah upacara adat turun temurun yang dilakukan oleh masyarakat Desa Sumur Kumbang, Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan setiap tahun.
Ruwat Bumi dilakukan mulai bulan Muharam selama enam Kamis dan satu Jumat.
Setiap hari Kamis sore, para sesepuh kampung akan berkumpul di halaman masjid setempat untuk membaca syekh sebagai bagian dari ritual Ruwat Bumi.
Setelah melakukan ritual, acara akan dilanjutkan dengan makan bersama.
Pada hari ketujuh, upacara adat Ruwat Bumi akan dilakukan pada hari Jumat.
Pada hari terakhir tersebut, masyarakat akan berbondong-bondong ke masjid untuk bersama-sama melakukan upacara adat Ruwat Bumi.
Pada saat itu, semua masyarakat akan makan di masjid, yang menjadi pusat desa.
Keunikan lainnya, setiap bulan Muharram, masyarakat setempat tidak diperbolehkan membawa hasil kebun, khususnya sejenis kayu bakar di atas jam 11 siang ke rumah.
Baca juga: 6 Upacara Adat Aceh, Ada Peusijuek