KOMPAS.com - Polisi mengimbau pengguna jalan yang melintas di ruas jalan trans Flores Larantuka-Maumere tepatnya di Desa Dulipali, Kecamatan Ilebura, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak berhenti dengan alasan apapun.
Kasat Lantas Polres Flores Timur, Iptu Lorensius Dalu Daton, menjelaskan, sesuai rekomendasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Desa Dulipali masuk wilayah zona berbahaya dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.
Baca juga: Gunung Lewotobi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 2 Kilometer
PVMBG juga melaporkan awan panas guguran dari gunung api setinggi 1.584 meter dari permukaan laut (mdpl) mengarah ke desa tersebut.
"Desa Dulipali masuk dalam zona berbahaya maka kami mengimbau pengendara roda dua maupun roda empat untuk tidak berhenti di sepanjang jalan tersebut untuk mengambil gambar situasi Gunung Lewotobi," ujar Lorensius di Wulanggitang, Jumat (19/1/2024).
Lorensius menerangkan, panjang ruas jalan trans Maumere-Larantuka yang melintasi Desa Dulipali sekitar dua kilometer.
Apabila kemudian kondisi semakin buruk dan ada rekomendasi lanjutan dari PVMBG, maka jalur tersebut akan ditutup.
"Pengendara akan kami arahkan melewati jalan alternatif yaitu jalur pantai utara Nebe-Wairunu," pungkas Lorensius.
Baca juga: Wilayah Terdampak Erupsi Lewotobi Meluas hingga 8 Desa
Pos Pemantau Gunung Api (PGA) Ile Lewotobi Laki-laki Gunung Lewotobi Laki-laki mencatat, gunung itu kembali erupsi disertai luncuran awan panas guguran sejauh 2.000 meter atau 2 km ke arah utara, Jumat (19/1/2024) pukul 10.08 Wita.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 47.3 mm dan durasi kurang lebih 1 menit 6 detik. Namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Warga sekitar maupun wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 6 kilometer ke arah utara dan timur laut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.