FLORES TIMUR, KOMPAS.com - Dampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), terus meluas ke sejumlah wilayah.
Kepala Dinas Kominfo Kabupaten Flores Hironimus Lamawuran di Wulanggitang, Kamis (18/1/2024), menjelaskan, hingga hari ini ada delapan desa di dua kecamatan yang terdampak.
Antara lain di Kecamatan Ilebura empat desa yakni Dulipali, Nobo, Nurabelen dan Riangrita. Lalu di Kecamatan Wulanggitang empat desa yaitu Hokeng Jaya, Nawokote, Klatanlo, dan Boru sebagian.
Baca juga: Lava Lewotobi Kian Mengancam Permukiman Warga Nurabelen, NTT
Dia menerangkan, penduduk di wilayah terdampak telah dievakuasi ke kamp pengungsian di Desa Boru dan Desa Konga, Kecamatan Titehena.
Total pengungsi di dua kamp pengungsian tersebut sebanyak 2.666 jiwa.
Sementara pengungsi yang tinggal di rumah warga sebanyak 3.614 jiwa. Mereka tersebar 31 desa dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, dan 3 desa di Kabupaten Sikka.
"Ada juga menetap di dua lokasi fasilitas umum sebanyak 60 jiwa," ujarnya.
Hironimus menambahkan, distribusi logistik serta pelayanan kesehatan kepada warga terdampak terus dioptimalkan. Pemkab juga dibantu oleh 22 tim relawan.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status gunung itu dari level III siaga ke level IV awas pada Selasa (9/1/2024) pukul 23.00 Wita.
Warga maupun wisatawan diimbau tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 5 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dan sektoral 6 kilometer ke arah utara dan timur laut.
Baca juga: Warga Lereng Lewotobi Dihebohkan dengan Munculnya Ular Berkepala Dua
Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
Jika terjadi erupsi dan hujan abu, masyarakat dihimbau untuk tetap berada di dalam rumah, dan apabila berada di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata.
Masyarakat di sekitar mewaspadai potensi banjir lahar dingin pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.