Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Gunung Marapi Bertambah Jadi 36 KK

Kompas.com - 14/01/2024, 10:28 WIB
Perdana Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Pengungsi Gunung Marapi Sumatera Barat bertambah dari 24 menjadi 36 keluarga.

Mereka berkumpul di tempat pengungsian di sebuah mushala di Nagari atau Desa Koto Baru, Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar.

Baca juga: Gunung Marapi Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Setinggi 1 Kilometer

"Totalnya sekarang menjadi 36 KK dengan jumlah 112 orang. Mereka semua berada di posko pengungsian di sebuah musala," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra yang dihubungi Kompas.com, Minggu (14/1/2024).

Eka mengatakan, pengungsi bertambah karena warga mulai ketakutan dengan aktivitas Marapi yang kian meningkat dan terus erupsi mengeluarkan suara gemuruh dan abu.

Menurut Eka, merek yang mengungsi berada di zona merah sekitar 4,5 kilometer dari kawah gunung.

"Sesuai dengan imbauan Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), radius 4,5 kilometer dari.kawah harus dihindari," kata Eka.

Eka menyebutkan untuk pengungsi pihaknya memberi bantuan makanan instan dari Dinas Sosial.

"Untuk sementara pengungsi masih swadaya dalam memasak makanan. Kita beri bantuan mereka," jelas Eka.

Menurut Eka, para pengungsi masih terus beraktivitas saat siang hari dengan pergi berladang dan bertani di siang hari.

"Malam hari baru mereka pergi ke posko pengungsian untuk tidur," kata Eka.

Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar Naik Status Jadi Level Siaga, 24 KK Mengungsi

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 24 kepala kelurga (KK) yang terdiri dari 68 orang warga Tanah Datar, Sumatera Barat mengungsi akibat erupsi Gunung Marapi sejak Rabu (10/1/2024)

Mereka diungsikan ke sebuah musala yang aman dari radius 4,5 kilometer dari kawah Marapi sesuai dengan imbauan Pusat Vulkanologi, Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).

"Sebanyak 24 KK atau 68 orang mengungsi karena takut dengan erupsi Marapi. Mereka tinggal di dekat radius 4,5 kilometer dari kawah," kata Bupati Tanah Datar Eka Putra.

Seperti diketahui, gunung Marapi di Sumatera Barat naik status dari waspada level II menjadi siaga level III.

Peningkatan status itu dikarenakan meningkatnya aktivitas gunung yang terus mengalami erupsi sejak 3 Desember 2023 lalu.

Ahmad Basuki mengatakan peningkatan status Marapi juga dikarenakan tipe erupsi Marapi sudah menjadi magmatik mengeluarkan lava pijar.

"Tipe erupsinya sudah magmatik. Jadi ini sudah ada peningkatan," kata Ahmad Basuki.

Menurut Ahmad Basuki dengan adanya peningkatan itu, PVMBG mengeluarkan rekomendasi agar menjauh dan tidak mendekati gunung dalam jarak radius 4,5 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com