Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kasus Temuan Ratusan Anjing di Semarang dan Potensi Penyakit Rabies...

Kompas.com - 12/01/2024, 15:51 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 214 anjing korban penyiksaan yang dirawat di Kota Semarang telah dipastikan tidak terkena rabies.

Kendati demikian, Ketua Animals Hope Indonesia, Christian Joshua Pale akan terus memantau perkembangan kesehatan para anjing tersebut.

"Pengamatan kami dari tanggal 6 sampai tanggal 11 ini tidak ada yang menunjukkan gejala rabies, tetapi kita harus waspada, karena itu ada masa jeda inkubasi, itu yang harus kita siapkan pengamanan," tutur Christian saat ditemui di shelter anjing di jalan Kompol Maksum, Kota Semarang, Jumat (12/1/2024).

Baca juga: Kasus Penyelundupan Anjing, Beberapa Mati dan Terserang Penyakit


Baca juga: Ramai soal Dugaan Jual Beli Daging Anjing, Bagaimana Aturannya?

Sementara pemeriksaan medis sudah dilakukan sejak Sabtu (6/1/2024).

Para anjing yang mengalami luka jeratan di leher maupun di tubuhnya juga telah mendapat mengobatan.

Dalam hal ini pihaknya bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Hewan Kota Semarang, PDHI, dan beberapa dokter hewan di Kota Semarang.

"Saat ini (yang sakit) ada tersebar di beberapa klinik, di ruang satwa ada 3 ekor, di Griya Satwa Lestari (GSL) semalam kami bawa 2, tadi 1 yang matanya rusak dan lehernya luka, total di GSL ada 5, di (klinik) Cristal dan di Emerald juga ada yang hamil," bebernya.

Baca juga: Benarkah Kucing dan Anjing Bisa Mendeteksi Kehamilan?

Risiko makan daging anjing

Ketua Animals Hope Indonesia, Christian Joshua Pale memindahkan anjing ke kandang yang lebih besar, Jumat (12/1/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Ketua Animals Hope Indonesia, Christian Joshua Pale memindahkan anjing ke kandang yang lebih besar, Jumat (12/1/2024).

Pihaknya mengecam aksi sindikat penjagalan anjing yang terus menyuplai daging anjing untuk dikonsumsi manusia. Padahal anjing bukan pangan yang baik dan mengonsumsinya berisiko pada penyebaran penyakit seperti rabies.

"Ada beberapa kasus juga, ketika yang ditimbulkan ketika penikmat daging anjing makan, waktu di Flores dia langsung rabies. Ini yang perlu ditekankan," ungkapnya.

Dia berharap pemerintah menangani persoalan ini dengan serius dan mengeluarkan Undang-Undang tentang larangan konsumsi daging anjing.

Kemudian untuk mencegah penyebaran rabies, pihaknya mendorong transparansi transportasi pemindahan hewan antar satu kota dengan kota lainya.

"Pemerintah mengeluarkan UU nih bahwa hewan, apa pun itu, yang berpindah harus dilengkapi dengan surat keterangan sehat dan bukti bukti," katanya.

Baca juga: Apakah Seekor Anjing Bisa Menangis karena Emosi?

 

Namun sebagai bukti anjing itu dalam keadaan sehat perlu ada buku vaksin. Sehingga setidaknya hewan memiliki kekebalan untuk menangkal virus.

"Ini kan jelas tidak ada, hanya dikasih surat keterangan jalan tapi tidak meminta pelaku menunjukkan bukti vaksin. Ini rancu dan kurang tepat. Bagaimana itu bisa lolos, bahkan mereka berani melewati jalan tol," tandasnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak 226 anjing terciduk dibawa truk di gerbang tol Kalikangkung untuk diperjualbelikan. Sebanyak 12 di antaranya mati di perjalanan karena dehidrasi dan sakit.

Baca juga: Efek Samping Makan Daging Anjing, Apa Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com