Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gajah di TN Tesso Nilo Riau Mati Diracun, Gadingnya Hilang

Kompas.com - 11/01/2024, 18:14 WIB
David Oliver Purba

Editor

KOMPAS.com - Seekor gajah sumatera binaan Balai Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, ditemukan mati diduga diracun untuk diambil gadingnya, Rabu (10/1/2024).

Kepala TNTN Heru Sutmantoro saat dikonfirmasi, Kamis, menjelaskan kematian gajah jantan bernama Rahman tersebut pertama kali diketahui oleh sang mahout, Jumadi.

Baca juga: Seekor Gajah Mati Dalam Kawasan HPT di Bengkulu, Diduga Ditembak

Saat itu, Jumadi memanggil gajah Rahman dengan membawakan buah. Namun, tidak ada respons seperti biasanya.

Baca juga: Anak Gajah Berusia 2 Tahun Mati di Riau, Berawal dari Luka Kena Jerat

"Setelah didekati, gajah Rahman ditemukan dalam kondisi tergeletak lemas dan gading sebelah kiri sudah terpotong dan hilang," kata Heru dikutip dari Antara, Kamis (11/1/2024).

Hal itu kemudian segera dilaporkan ke koordinator mahout. Saat ditelusuri, tak ditemukan barang-barang yang diduga digunakan oleh pemburu untuk melumpuhkan gajah Rahman.

Berdasarkan kondisi Rahman, kata dia, diduga kuat gajah berusia 46 tahun tersebut diracun terlebih dahulu sebelum dipotong gadingnya.

Sempat dilakukan upaya penanganan awal sesuai petunjuk dokter hewan Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau dengan memberikan obat pencahar (norit), susu, dan gula cair, menggunakan selang.

Namun, gajah Rahman dipastikan mati sekitar pukul 15.55 WIB.

"Saat dilakukan tindakan neukropsi oleh tim dokter hewan BBKSDA Riau, kematian gajah Rahman diduga karena keracunan," tutur Heru.

Pihaknya telah berkoordinasi dan melaporkan kejadian itu ke Polsek Ukui, Polres Pelalawan, untuk menelusuri perkara ini.

Kematian gajah juga terjadi pada 11 November 2023. Seekor anak gajah liar dari kantong gajah Tesso Tenggara, mati usai terlilit tali nilon hingga menimbulkan infeksi pada kakinya.

Kepala Bidang Teknis BBKSDA Riau Ujang Holisudin melalui pernyataan resminya menjelaskan, sebelum mati, gajah tersebut sempat mendapatkan penanganan medis oleh Tim Wildlife Rescue Unit (WRU) BBKSDA Riau.

Sakitnya anak gajah jantan berusia dua tahun tersebut diketahui usai mendapat laporan dari salah satu karyawan perusahaan konsesi bahwa ada anak gajah yang terpisah dari kelompoknya.

"Tenaga medis dan perawat gajah langsung ke lapangan. Hasil observasi, ditemukan lilitan tali nilon pada kaki kanan depan gajah yang diduga sudah lama terpasang sehingga membuat luka sangat dalam hingga menyisakan persendian," kata Ujang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com