Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan Lintas Sumatera di Pelalawan Terendam Banjir, Lalin Macet Parah

Kompas.com - 07/01/2024, 07:39 WIB
Idon Tanjung,
Reni Susanti

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Banjir di jalan lintas timur sumatera di Kabupaten Pelalawan, Riau, belum surut, Sabtu (6/1/2024).

Banjir merendam ruas jalan lintas sumatera sepanjang 12 kilometer itu hingga menyebabkan macet parah.

Kapolda Riau Irjen Mohammad Iqbal mengatakan, jalan lintas yang terendam air ini merupakan jalur penghubung beberapa provinsi dan menjadi pusat perlintasan perdagangan di Sumatera, khususnya Riau.

Baca juga: Detik-detik Kecelakaan KA di Cicalengka Terekam Kamera, Penumpang Panik Teriak Allahu Akbar

"Saya hari ini berada di jalan lintas timur sumatera yang terendam air. Jalur ini yang menghubungkan Provinsi Lampung, Palembang, Jambi, untuk menuju Pekanbaru sampai ke Sumatera Utara melewati jalan ini," ujar Iqbal saat diwawancarai di lokasi jalan lintas yang banjir di Pelalawan, Sabtu.

Jenderal bintang dua ini menjelaskan, banjir disebabkan luapan Sungai Kampar. Apalagi, jalan lintas timur sumatera ini dekat dari Sungai Kampar.

"Genangan air di badan jalan sangat tinggi. Tadi saya cek di kilometer 75 ketinggiannya 50 (cm) sendiri. Tapi, yang parahnya di kilometer 83 mencapai 1,2 meter. Hampir seperut saya," sebut Iqbal.

Baca juga: Update Banjir di Rokan Hulu Riau, Warga yang Mengungsi Mulai Kembali ke Rumah

Iqbal mengaku, dirinya turun ke lokasi untuk memastikan penanganan macet arus lalu lintas (Lalin) oleh Polres dan Pemerintah Kabupaten Pelalawan.

"Kita bersama dengan Forkompinda Pelalawan ingin melakukan upaya maksimal untuk kepentingan masyarakat," kata Iqbal didampingi Bupati Pelalawan, Zukri Misran.

Kondisi jalan lintas yang digenangi air menyulitkan kendaraan minibus melintas dan mengakibatkan macet panjang. Sedangkan untuk truk tronton masih bisa lewat.

Kendaraan minibus atau sepeda motor, disarankan melewati jalur alternatif ke wilayah Kabupaten Kuantan Singingi.

"Kita berupaya agar arus lalu lintas tidak sampai putus total. Strategi yang kita lakukan adalah melakukan rekayasa lalu lintas, agar tetap berjalan walaupun tidak normal. Rekayasa lalu lintas, berupa pola pengalihan arus dan pola buka tutup arus," kata Iqbal.

Karena itu, pengendara diimbau agar tertib dan mengikuti arahan dari petugas.

"Anggota kita siagakan 24 jam di sini mengatur lalu lintas," tambah Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 28 April 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com