Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Sebut Bansos Lestarikan Kemiskinan, Menko Airlangga: Bansos untuk Penanganan Kemiskinan Ekstrem

Kompas.com - 06/01/2024, 21:02 WIB
Afdhalul Ikhsan,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

 


BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan, bantuan sosial (bansos) berguna untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Oleh karena itu, kini pemerintah sedang berupaya menurunkan kemiskinan ekstrem di angka 0 persen pada tahun 2024.

Hal ini disampaikan Airlangga menanggapi pernyataan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin yang berpandangan bahwa pemberian bansos secara terus menerus sama saja melestarikan kemiskinan.

"Bansos itu kriterianya adalah untuk penanganan kemiskinan ekstrem dan target pemerintah kemiskinan ekstrem di akhir 2024 ini mendekati nol," kata Airlangga, saat ditemui usai memberikan bansos beras 10 kg kepada 100 warga atau keluarga penerima manfaat di Aula Kantor Kelurahan Pabuaran, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (6/1/2024).

Baca juga: Wapres: Beri Bansos Terus Namanya Melestarikan Kemiskinan

Mantan Menteri Perindustrian ini mengungkapkan, pemerintah pun telah menyiapkan beberapa program untuk mengurangi tingkat kemiskinan ekstrem salah satunya penyaluran cadangan bantuan pangan berupa beras.

Selain itu, upaya penurunan kemiskinan juga terus dilakukan dengan pemberdayaan para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) melalui program bantuan modal mulai dari Rp 10 juta hingga Rp 100 juta tanpa jaminan.

"Pemberdayaan, kita masih punya banyak program untuk UMKM kita punya KUR yang besarnya Rp 280 triliun, kita punya mekar dan Uni yang Rp 10 juta tanpa jaminan. Demikian pula KUR bunganya 6 persen, pencairan 0 persen sampai Rp 100 juta," bebernya.

Menurutnya, pemberian bantuan beras dan pemberdayaan UMKM tersebut sebagai upaya pemerintah untuk menurunkan kemiskinan ekstrem.

"Oleh karena itu, tugas pemerintah daerah mendorong perekonomian masyarakat sehingga bangkit dan jumlah penerima bansos akan berkurang," kata Airlangga yang juga sebagai Ketua Umum Partai Golkar.

Sebelumnya diberitakan, Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin berpandangan bahwa pemerintah semestinya sedikit demi sedikit mengurangi pemberian bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat miskin.

Baca juga: Bulan Depan, Kemenhub Hadirkan Layanan Bus BTS Terintegrasi Kota dan Kabupaten Bogor

Ma'ruf Amin menilai, pemberian bantuan sosial secara terus-menerus sama saja melestarikan kemiskinan.

"Kalau bansos terus kan namanya melestarikan kemiskinan, jadi bagaimana supaya lama-lama bansos ini semakin sedikit, sedikit, sedikit," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (5/1/2024).

Ma'ruf lantas berharap, anggaran pemerintah pada 2024 ini tidak hanya difokuskan untuk bantuan sosial.

Namun, anggaran pemerintah juga bisa dialokasikan pemberdayaan sosial guna menghilangkan kemiskinan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com