BANDUNG BARAT, KOMPAS.com - Kedatangan jenazah Julian Dwi Setiyono, masinis KA 350 Commuter Line Bandung Raya yang tewas saat tragedi tabrakan maut kereta api disambut isak tangis ratusan massa dari kerabat, rekan kerja dan tetangga.
Jenazah Julian diantar menggunakan mobil ambulans dari RSUD Cicalengka dan tiba di rumah duka di Bukit Permata, Kelurahan Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat, pada Jumat (5/1/2024) pukul 18.15 WIB.
Setibanya di depan rumah, jenazah Julian dibopong oleh rekan kerja dari PT KAI.
Secara simbolis, PT KAI menyampaikan belasungkawa sebelum menyerahkan jenazah Julian ke pihak keluarga.
Baca juga: Evakuasi Bangkai KA Turangga dan KA Lokal Bandung Raya Ditargetkan Selesai Hari Ini
"Mewakili manajemen, PT KAI menyampaikan duka sedalam-dalamnya atas dipanggilnya penghargaan Allah Yang Maha Kuasa salah satu pegawai terbaik pegawai terbaik kami, Bapak Julian Dwi Setiyono. Kami sampaikan bahwa almarhum yang baik. Sebagai pekerja yang memiliki dedikasi tinggi dan disukai di lingkungan kerjanya," ujar Executive Vice President of Personnel Care, Control, and Development KAI, Ida Hidayati, di rumah duka, Jumat.
Di hadapan keluarga, para pegawai PT KAI dan para pelayat, Ida menyampaikan kesaksiannya bagaimana Julian bersikap semasa hidupnya di lingkungan kerja.
"Saya bersaksi bahwa Bapak Julian ini adalah pribadi yang baik, orang yang baik, orang yang saleh. Hari ini, Jumat 5 Januari 2024 Allah memanggilnya," sebut Ida.
"Beliau meninggal di hari yang baik dan dengan cara yang baik. Beliau meninggal ketika sedang bekerja mencari nafkah, berjihad untuk keluarga, dia sedang menunaikan ibadah," imbuh dia.
Julian sendiri bergabung dengan PT KAI sejak tahun 2014 silam, ia mengabdi dan berkarir sejak tahun 2014.
Karirnya berkembang hingga beliau menjabat sebagai seorang masinis muda di PT KAI sejak tahun 2019 hingga sekarang.
"Pendidikan terakhir beliau adalah SMK Pusdikhubad dan lulus di tahun 2013. Dia dilahirkan di Bandung pada 31 Juli 1995 dan meninggalkan satu orang istri dan satu anak perempuan berusia 3 tahun," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.