KOMPAS.com - Kabut Haze yang menyelimuti wilayah Bima dan Dompu di Nusa Tenggara Barat (NTB), terpantau semakin tebal pada Jumat (5/1/2024) sore.
Kondisi tersebut mengganggu aktivitas penerbangan. Selain itu, kondisi tersebut berisiko bagi masyarakat yang menggunakan transportasi darat dan laut.
"Untuk saat ini kabut di sekitar wilayah Bima dan Dompu masih cukup tebal," kata Forecaster On Duty BMKG Bima, Lavia Farareta saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat.
Baca juga: BMKG Sebut Kabut Tebal di Bima Bukan Dampak Erupsi Gunung Lewotobi laki-laki
Lavia mengatakan, kabut tebal yang menggangu jarak pandang ini diperkirakan akan menyelimuti wilayah Bima dan Dompu hingga dua hari ke depan.
Namun demikian, kondisi ini masih aman untuk aktivitas pendaratan atau lepas landas pesawat di Bandara Sultan Muhammad Salahuddin Bima.
"Untuk penerbangan cukup terganggu karena adanya kabut ini, namun masih aman untuk kegiatan take off dan landing pesawat, jadi penerbangan terganggu tapi tidak membahayakan," ujarnya.
Selain mengganggu penerbangan, lanjut dia, fenomena alam ini juga berisiko bagi transportasi darat dan laut karena jarak pandang terbatas oleh kabut.
Baca juga: Kabut Tebal, Penerbangan di Bandara Bima Terganggu
Kepala Unit Penyelenggara Bandara Bima, Fitra Jaya mengakui penerbangan dari Lombok dan Denpasar ke Bima sempat tertunda akibat kabut tebal sejak Kamis (4/1/2024) sore.
Namun, ia meyakinkan bahwa hari ini semua pesawat dari luar daerah sudah mendarat di Bima, begitu pun untuk keberangkatan menuju Lombok dan Denpasar.
"Pesawat sudah landing semua dan aman. Tadi Wings ke Lombok dan Denpasar, siang ada Citilink dari Lombok PP," kata Fitra saat dikonfirmasi Jumat malam.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.