PURWOREJO, KOMPAS.com - Menyambut pesta demokrasi 2024, RSUD dr Soedirman Kebumen menyediakan sejumlah bangsal jiwa di rumah sakit milik pemerintah daerah tersebut.
Penyediaan bangsal jiwa tersebut guna mengantisipasi lonjakan pasien akibat ganguan jiwa pasca Pemilu 2024 mendatang.
Hal itu disampaikan Spesialis Kedokteran Jiwa dan Psikiater RSUD dr Soedirman Kebumen, dr Nurmi Widyarti pada Kamis (4/1/2024).
Baca juga: RSJ Amino Semarang Mulai Siapkan Ruangan untuk Caleg Stres Pasca-Pemilu 2024
Dr Nurmi mengatakan, saat ini pihaknya menyediakan 11 ranjang dan dua ruang seklusi, serta ruang untuk beraktivitas kelompok. Bangsal jiwa ini ditunjang dengan 2 orang psikiater.
"Juga ditambah 2 orang psikolog klinis dan juga 11 perawat yang telah dilatih untuk perawatan jiwa," kata dr Nurmi dalam keterangan resminya Kamis (4/1/2024)
Diketahui kontestasi pemilu 2024 sebentar lagi terlaksana. Dari ratusan bahkan ribuan calon legislatif (Caleg) pastinya banyak yang gagal.
Pada pemilu sebelumnya, tak jarang, banyak caleg yang stres bahkan mengalami gangguan kejiwaan.
Hal itu dikarenakan sang caleg gagal meraih suara, dan gagal menduduki kursi dewan, padahal telah mengeluarkan tenaga pikiran, dan dana yang tidak sedikit.
Spesialis Kedokteran Jiwa dan Psikiater RSUD dr Soedirman Kebumen, dr Nurmi Widyarti menjelaskan, kondisi gangguan jiwa seperti stres, bisa disebabkan oleh beberapa faktor.
Stres sendiri, merupakan sesuatu yang wajar tetapi perlu diantisipasi agar tidak menjadi gangguan jiwa.
"Ini untuk semua si ya mungkin tipsnya, semua orang akan berbeda-beda akan tetapi ada tiga strategi yang bisa dipakai untuk semuanya gitu, jadi nggak apa apa kalau suatu saat kita mengalami semacam stres. Stres itu wajar," Kata dr Nurmi.
Guna mengatasi hal tersebut, ada beberapa tips, yang dibagikan dan akan sangat berguna untuk mengatasi stress. Salah satunya, dengan beristirahat yang cukup dengan menjaga pola tidur, dan juga makan makanan yang bergizi, serta melakukan aktifitas fisik seperti olahraga.
"Untuk kesehatan mental sendiri jaga pola tidur, jangan suka begadang yang nggak jelas, makan juga yang bergizi, bergizi itu tidak harus mahal terus jangan lupa aktifitas fisik ya itu tiga aja," imbuhnya
Dr Nurmi menambahkan, selain tiga tips tadi, menyadari sejak dini ganguan psikis atau stres juga dapat menghindari seseorang dari ganguan jiwa. Kemudian melakukan upaya upaya untuk mengatasi hal tersebut, seperti mendengarkan musik, olahraga ataupun curhat kepada orang yang bisa dipercaya.
"Kalau memang kita sedang menghadapi sesuatu yang kita rasakan oh ini aku mulai stres, nggak apa-apa kalo kita mengaku menyadari bahwa ini kayanya mentalku mulai down nih, dengan menyadari itu adalah salah satu kunci supaya stres itu tidak berkepanjangan hingga sampai terjadi gangguan jiwa," Jelas dr Nurmi.
Baca juga: 126 Rumah Sakit di Banten Disiapkan Terima Caleg Gagal yang Stres
"Kita kenali dulu, kita sadari dulu kemudian kita lakukan upaya-upaya untuk mengatasinya, ada orang mungkin mendengar musik untuk mengatasi stres, ada orang yang lari ke olahraga supaya stres nya reda atau curhat kepada orang yang dia percaya gitu, mungkin itu beberapa strategi yang dilakukan," pungkasnya.
Berdasarkan data, selama tahun 2023, penderita gangguan jiwa berat di Kebumen tercatat ada 5000 orang. Hal ini tentunya, diperlukan penanganan, agar mereka bisa sembuh, dan penderita gangguan jiwa tidak bertambah di kemudian hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.