Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Libur Nataru, Jumlah Wisatawan di Karimunjawa Melonjak

Kompas.com - 30/12/2023, 15:29 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JEPARA, KOMPAS.com - Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah meningkat signifikan di momen libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Kepala Balai Taman Nasional Karimunjawa (BTNKJ) Widyastuti, mengatakan, merujuk data petugas BTNKJ, total pelancong yang berlibur di kepulauan nan eksotis itu pada rentang 1 Desember hingga 29 Desember tercatat mencapai 6.785 orang.

Baca juga: Libur Nataru, Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 35 Persen

"Jumlah wisatawan meningkat. Hampir seluruh jadwal kapal baik melalui kapal cepat, Ferry maupun Pelni, seat terjual habis hingga akhir tahun ini," kata Widyastuti saat dihubungi melalui ponsel, Jumat (29/12/2023).

Sinyal melonjaknya pengunjung Karimunjawa, kata Widyastuti, mulai terpantau sejak 22 Desember.

Diperkirakan, puncak membludaknya wisatawan terjadi akhir pekan ini, dengan kedatangan Kapal Pelni dari Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang, selain Kapal dari arah Jepara.

"Jika hari biasa setiap kali kedatangan kapal berkisar antara 300-400 pengunjung menggunakan kapal cepat dan kapal Ferry. Kini mencapai 600-700 pengunjung dengan jadwal tambahan," terang Widyastuti.

Masih berdasarkan data BTNKJ, di masa libur Nataru ini, mayoritas hanya wisatawan domestik yang dilaporkan memadati Karimunjawa. Rinciannya, didominasi rombongan pendatang yang menghabiskan waktu bersama keluarganya.

"Hampir semua wisatawan Karimunjawa memang menginap, karena tidak ada jadwal kapal yang one way atau pulang-pergi. Minimal satu malam dan rata-rata dua malam. Saat ini mayoritas domestik. Untuk liburan mancanegaranya biasanya di bulan Juni-Oktober," jelas Widyastuti.

Saat ini petugas BTNKJ telah disiagakan untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan wisatawan menyusul cuaca di Karimunjawa diprediksi mulai kurang bersahabat.

Petugas BTNK juga sudah menyebarluaskan himbauan menyoal kewaspadaan terhadap kondisi angin dan gelombang di perairan.

"Sebenarnya sudah mulai musim angin baratan, artinya cuaca di Karimunjawa mulai kurang bersahabat. Sehingga kami tetap menyiapkan petugas untuk mengatur dan mengawasi aktivitas wisatawan di laut. Tapi jika ombak di bawah 1,5 meter, syahbandar masih memberikan ijin berlayar," pungkas Widyastuti.

Baca juga: Aktivis Lingkungan Karimunjawa Terjerat UU ITE Berhasil Keluar Sel, Penahanan Ditangguhkan

Untuk diketahui, Kepulauan Karimunjawa yang teresohor dengan kekayan hayati dan pemandangan bawah lautnya memiliki luas perairan kurang lebih 110.000 hektare dan kurang lebih 1.500 hektare daratan.

Pulau yang terletak di Laut Jawa, Utara Kabupaten Jepara ini sudah menjadi pesona wisata Taman Laut yang digandrungi wisatawan lokal dan mancanegara.

Sejak ditetapkan oleh Pemerintah Jepara sebagai Taman Nasional pada 5 Maret 2001, Karimunjawa merupakan rumah bagi terumbu karang, hutan bakau, hutan pantai dan spesies fauna laut. Beberapa fauna langka yang berhabitat di sana adalah Elang Laut Dada Putih, Penyu Sisik, dan Penyu Hijau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Untidar Magelang Kini Jadi BLU, Rektor Klaim UKT Tak Naik

Regional
Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar 'Online' buat Ujian

Kisah Siswa SDN 104 Krui, Naik ke Bukit Cari Sinyal Belajar "Online" buat Ujian

Regional
Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Kisruh Penerima KIP Kuliah di Undip Semarang, Ini Penjelasan Pihak Kampus

Regional
Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Korupsi BLT Covid-19, Mantan Kades di Tangerang Divonis 2,5 Tahun Penjara

Regional
28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

28 Calon TKI Ilegal yang Akan Berangkat ke Malaysia Diselamatkan di Pesisir Nunukan

Regional
Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Santap Jamur Liar dari Pekarangan Rumah, Sekeluarga di Cilacap Keracunan

Regional
Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Jalan Rangkasbitung-Bogor Longsor, Kendaraan Roda Empat Dialihkan ke Jalur Alternatif

Regional
Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Calon Perseorangan Pilkada Sumbar 2024 Butuh 347.532 Dukungan

Regional
Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Ingin Diresmikan Jokowi, Pembangunan Bendungan Keureto Aceh Dikebut

Regional
Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Rugikan Negara Rp 8,5 Miliar, Mantan Dirut PDAM Kabupaten Semarang Ditahan

Regional
Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Kebakaran Kapal Wisata di Labuan Bajo Diduga akibat Korsleting di Ruang Mesin

Regional
Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Segera Buka Penjaringan Bakal Cawalkot Solo, Gerindra Cari Sosok yang Bisa Lanjutkan Kerja Gibran

Regional
Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Kasus Mayat Dalam Koper di Cikarang, Korban Dibunuh di Bandung, Pelaku Ditangkap di Palembang

Regional
Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Kantor UPT Pembibitan Pertanian NTT Terbakar, 2 Bangunan dan 4 Mobil Hangus

Regional
Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Dinyatakan Bersalah Jadi Sebab Banjir di Kota Serang, BBWSC3 Banding

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com