Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambang Batu Bara Bawah Tanah Pertama di Indonesia Resmi Beroperasi, Hasilkan 20 Juta Ton Per Tahun

Kompas.com - 19/12/2023, 06:36 WIB
Andi Muhammad Haswar,
Khairina

Tim Redaksi


KOTABARU, KOMPAS.com - Tambang batu bara bawah tanah pertama di Indonesia yang terletak di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) resmi beroperasi.

Tambang ini dikelola oleh PT Sumber Daya Energi (SDE) yang berafiliasi dengan China Qinfa Group Ltd.

Peresmian tambang batu bara bawah tanah pertama di Indonesia ini digelar pada Senin (18/12/2023) dihadiri oleh Dirjen Minerba Kementerian Energi Sumber Data Mineral, Bambang Suswantono.

Baca juga: Macet Panjang di Jambi karena Truk Batu Bara yang Tak Kunjung Tuntas

Bambang mengatakan, tambang batu bara bawah tanah PT SDE mampu menghasilkan 20 juta ton batu bara setiap tahunnya.

"Berdasarkan dokumen Persetujuan Studi Kelayakan dan dokumen lingkungan, PT SDE memiliki kapasitas maksimum produksi batu bara mencapai 20 juta ton pertahun," ujar Bambang dalam keterangannya yang diterima, Senin.

Dengan kemampuan produksinya yang cukup besar, PT SDE disebut Bambang sebagai pelopor pertambangan batu bara bawah tanah terbesar di Indonesia.

"Ini menjadikan PT SDE sebagai perusahaan pertambangan batu bara terbesar di Indonesia yang memproduksi batubara dengan metode tambang bawah tanah," imbuhnya.

Baca juga: Beroperasi Tanpa Izin, 30 Penambang Batu Bara Ilegal di Muara Enim Ditangkap

Selain menandai perubahan signifikan pada lanskap pertambangan nasional, tambang batu bara PT SDE juga disebut sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi nasional dari sisi investasi.

Menurut Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Investasi Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Achmad Idrus, investasi China Qinfa Group menjadi salah satu penopang target investasi nasional di tahun 2024.

“Investasi PT SDE menjadi sangat penting untuk pertumbuhan ekonomi dan realisasi investasi. Target investasi kita untuk 2024 adalah 1.650 triliun dan investasi yang ditempatkan China Qinfa Group menjadi sangat penting," ujar Achmad Idrus menambahkan.

Sementara itu, Presiden Direktur PT SDE Xu Da menyampaikan apresiasi atas dukungan yang diterima dari berbagai lembaga pemerintah dalam memfasilitasi operasi komersial tambang PT SDE.

“Kami sangat senang memperkenalkan perubahan paradigma dalam sektor pertambangan Indonesia dengan mengoperasikan tambang batu bara bawah tanah kami dengan teknologi terkini," ucap Xu Da.

Xu menyebutkan jika investasi yang dilakukan pihaknya akan dilakukan berjenjang dengan nilai investasi awal sebesar USD 300 juta.

Untuk itu, PT SDE, kata Xu, berkomitmen meningkatkan dan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi baik lokal maupun nasional.

"Dengan total investasi sebesar USD 300 juta yang dikeluarkan dari tahap konstruksi di tahun 2021 hingga saat ini serta investasi yang akan terus ditempatkan di masa mendatang, PT SDE tidak hanya berkontribusi terhadap pertumbuhan sektor pertambangan Indonesia, namun juga memberikan dampak positif terhadap perekonomian negara," pungkas Xu.

Areal tambang bawah tanah yang dikelola PT SDE diperkirakan memiliki cadangan batubara sebesar 293 metrik ton dan sumber daya batu bara sebesar 589 metrik ton.

Tambang ini dirancang dengan kapasitas produksi hingga 20 juta ton per tahun batu bara sehingga mampu memberikan kontribusi besar terhadap sektor energi Indonesia dengan perkiraan umur tambang selama 15 tahun.

Tambang ini juga disebut lebih ramah lingkungan karena tidak beroperasi di permukaan tanah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Selundupkan 6 WN China ke Australia, 7 Orang Jadi Tersangka

Regional
Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Viral Ajak YouTuber Korsel ke Hotel, ASN Kemenhub Polisikan Sebuah Akun Facebook

Regional
Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com