Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Ribuan Ulat Bulu Serang Desa Sampiran Cirebon, Warga Pilih Putar Arah

Kompas.com - 17/12/2023, 15:55 WIB
Muhamad Syahri Romdhon,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

CIREBON, KOMPAS.com - Ribuan ulat bulu berwarna hitam menyerang Dusun Plaosan, Desa Sampiran, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu (17/12/2023) siang.

Keberadaan ulat-ulat yang menggelantung di sepanjang jalan dan juga rumah penduduk telah meresahkan warga. 

Pantauan Kompas.com di lokasi, sejumlah perangkat Desa Sampiran menunjukkan keberadaan ulat bulu tersebut.

Ulat-ulat tersebut menempel di sisi kanan kiri jalan Plaosan.

Sejumlah ulat bulu juga menggelantung di pohon-pohon sepanjang jalan raya Plaosan. Hal ini membuat sebagian warga yang melintas ketakutan.

Kepala Dusun Plaosan Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon menunjukkan ulat bulu di pinggir jalan, Minggu (17/12/2023). Tak hanya di jalan kawasan kebun jati, ulat bulu hitam juga menyerang sebagian rumah warga.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Kepala Dusun Plaosan Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon menunjukkan ulat bulu di pinggir jalan, Minggu (17/12/2023). Tak hanya di jalan kawasan kebun jati, ulat bulu hitam juga menyerang sebagian rumah warga.

Warga putar arah

Kepala Dusun Plaosan, Desa Sampiran, Abas Riyadi mengungkapkan, warga yang sangat takut pada ulat bulu tersebut, memilih untuk memutar arah lebih jauh bila ingin ke arah Kota Cirebon.

Sedangkan sebagian lainnya, utamanya pelajar, tetap di jalan tersebut untuk menghindari terlambat ke sekolah.

"Ini kan jalan utama kita ya, warga dusun Plaosan, Sampiran, dan tiap kali lewat sini warga tu ketakutan. Sangat menggangu. Kalau tidak lewat sini, memutar ke arah Ciperna, sekitar 3 kilometer," kata Abas kepada Kompas.com di lokasi, Minggu (17/12/2023).

Baca juga: Ribuan Ulat Bulu Serang Permukiman Warga di Situbondo

Upaya manual

Pihak Dusun Plaosan Desa Sampiran, kata Abas, berusaha mengurangi serbuan ulat bulu dengan cara manual.

Mereka mengambil kayu, menjatuhkan ulat bulu ke lantai, dan menginjaknya. Dirinya kewalahan karena ulat terus menerus datang.

Abas menyebut serangan ulat bulu ini berasal dari pohon jati yang sudah berlangsung selama tiga hari atau sejak Jumat (15/12/2023).

Kepala Dusun Plaosan Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon menunjukkan ulat bulu di pinggir jalan, Minggu (17/12/2023). Tak hanya di jalan kawasan kebun jati, ulat bulu hitam juga menyerang sebagian rumah warga.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Kepala Dusun Plaosan Desa Sampiran Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon menunjukkan ulat bulu di pinggir jalan, Minggu (17/12/2023). Tak hanya di jalan kawasan kebun jati, ulat bulu hitam juga menyerang sebagian rumah warga.

Namun, hingga hari ini keberadaan ulat-ulat itu belum dapat teratasi.

Pihak desa akan meminta pertolongan Dinas Pemadam Kebakaran untuk melakukan penyemprotan.

Pasalnya, meski sudah dibersihkan, ulat bulu kembali datang dengan jumlah yang tidak sedikit.

Tak hanya di pinggir jalan ini, sebagian ulat hitam asal pohon jati ini juga mulai menyerang permukiman.

Rumah warga yang berdekatan dengan kebun jati juga menjadi korban serangan ulat bulu. Ulat memenuhi halaman, daun pintu, hingga masuk ke rumah melalui ventilasi udara.

Abas menilai, sebagian wilayah Desa Sampiran dikelilingi kebun pohon jati yang diduga menjadi asal ulat bulu tersebut berkembang biak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Pria Misterius Ditemukan Penuh Lumpur dan Tangan Terikat di Sungai Babon Semarang

Regional
Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Wali Kota Semarang Minta PPKL Bantu Jaga Kebersihan Kawasan Kuliner di Stadion Diponegoro

Regional
Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Korban Tewas Tertimpa Tembok Keliling di Purwokerto Bertambah, Total Jadi 2 Anak

Regional
Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Tingkatkan Pengelolaan Medsos OPD Berkualitas, Pemkab Blora Belajar ke Sumedang dan Pemprov Jabar

Regional
Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com