Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkap Cara Napi di Banten Dapatkan Hand Sanitizer yang Dibuat Jadi Miras Oplosan

Kompas.com - 01/12/2023, 18:56 WIB
Rasyid Ridho,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SERANG, KOMPAS.com- Sebanyak 15 orang narapidana di Lapas Kelas IIA Serang, Banten mengeluhkan sakit usai menenggak hand sanitizer yang dicampur minuman bersoda pada Minggu (26/11/2023).

Akibatnya, dua narapidana kasus narkoba meninggal dunia, dan 13 lainnya mengalami mual, pusing hingga lemas.

Kepala Lapas Kelas IIA Serang Fajar Nur Cahyo mengatakan, hand sanitizer dengan kadar alkohol 70 persen diperoleh dari salah satu narapidana yang menjadi tahanan pendamping (tamping) atau napi yang dipekerjakan di poli klinik.

"Hand sanitizer mereka mendapat darj poliklinik, di situ ada tamping. Namun mereka nyuri-nyuri karena tanpa sepengetahuan medis yang lagi piket saat itu," kata Fajar kepada wartawan di kantornya. Jumat (1/12/2023).

Baca juga: Miras Oplosan yang Tewaskan 2 Napi Lapas Serang Campuran Hand Sanitizer dan Minuman Bersoda

Fajar mengungkapkan, tamping tersebut mendapatkan perintah dari dua napi yang sedang sakit untuk mengambil hand sanitizer yang berada ditembok.

Kedua napi itu merupakan teman satu kamarnya di blok A8 yang sedang mengalami luka di bagian kaki napi bernama Babon, dan untuk memandikan napi atas nama Danu.

Namun, sisa cairan hand senitezer disalahgunakan untuk diminum bersama penghuni kamar A8 dan A9 berjumlah 15 orang.

"Jadi mereka menggunakan membersihkan luka koreng, dan sisanya (hand sanitizer) itu digunakan untuk mencampur dengan coca cola, lalu diminum," ujar Fajar.

Baca juga: Kronologi Napi Tewas Dianiaya Sipir Lapas Nunukan, Korban Ditendang dan Dipukul dengan Kabel

Sedangkan minuman bersoda untuk bahan campuran didapat oleh napi dari kantin Lapas.

"Kalau Coca Cola dapat dari kantin, kan di dalem kantin ada. Kami punya kantin di dalam, jadi ada minuman Coca Cola, ada susu dan lainnya," kata dia.

Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Banten Jalu Yusfa Panjang mengatakan, kejadian tersebut baru pertama kali terjadi di dalam Lapas.

Baca juga: Napi Tewas Setelah Dijemput Polisi, Polda Sulsel: Kami Sudah Dapat Data Awal

Sebagai upaya memberikan efek jera, kata Jalu, narapidana yang terlibat akan diberikan sanksi bila terbukti salah.

"Kita masih konsentrasi pada pemulihan. Nanti kita lihat unsurnya, kalau memang salah ya kita bisa aja di berikan sanksi kepada mereka, karena menggunakan hal-hal yg terlarang," kata Jalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Deputi 1 KSP Febry Calvin Tetelepta Daftar Jadi Cagub Maluku dari PDI-P

Regional
Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Speedboat Terbakar di Perairan Gili Trawangan, Kapten Alami Luka Bakar

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com