KUPANG, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut, penanganan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Nusa Tenggara Timur (NTT) perlu dilakukan secara bersama-sama dengan melibatkan semua pihak.
Hal ini disampaikan Ganjar usai bertemu dengan pengurus Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Kota Kupang, NTT, Jumat (1/12/2023).
"Ya tentunya harus partisipasi antara pemerintah daerah, kemudian, juga penegak hukum untuk penanganan TPPO," kata Ganjar.
Baca juga: Tiba di Kupang, Ganjar Disambut Teriakan Presiden
Ganjar mengaku pernah menangani masalah TPPO saat menjabat gubernur Jawa Tengah. Saat itu, korbannya berasal dari NTT.
Hal itu pun, kata Ganjar, telah dibicarakan dengan pimpinan GMIT NTT.
"Kami pernah menangani kebetulan dari NTT. Dia di Semarang dilatih kerja, alasan akan dikirim ke salah satu tempat di Indonesia tapi ternyata trafficking TPPO maka kita handle dan ini penting partisipasi satu antara pemerintah daerah," ujar dia.
Baca juga: Kampanye di Kupang, Ganjar Sebut Dia dan Mahfud Paket Komplet Bersihkan KKN
Ganjar mengatakan, kerja sama antara penegak hukum dengan pemerintah daerah harus ditingkatkan agar penanganan laporan masyarakat bisa segera direspons.
Menurutnya, harus ada satu layanan terpadu agar masyarakat bisa melapor dan pemerintah serta penegak hukum bisa merespons dengan cepat.
"Harus ada kesadaran di publik untuk, satu mau melaporkan, dua mau bertindak dengan cepat sehingga TPPO bisa ditangani," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.