Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkunjung ke Semarang, SBY Beri Wejangan Kader untuk Tidak Jelekkan Lawan Saat Kampanye

Kompas.com - 01/12/2023, 12:12 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com- Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberi sederet wejangan saat menjumpai kader Partai Demokrat di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Memasuki tahapan masa kampanye, SBY berpesan agar kadernya tidak menjelek-jelekkan partai lain dan capres cawapres yang tidak diusung Partai Demokrat demi memenangkan Pemilu 2024.

Sehingga kampanye lebih berfokus pada menonjolkan kelebihan caleg maupun capres-cawapres yang diusung.

Baca juga: SBY Bantah Restui Petinggi Demokrat Beralih Dukung Ganjar-Mahfud

 

Pihaknya sendiri masih berkomitmen untuk mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo-Gibran dalam hal ini.

"Iya ini pertemuan kader saya bertemu dengan caleg, saya sampaikan berjuanglah di 2024 ini. Sasaran kita, menangkan pileg dan pilpres yang kami usung. Saya sampaikan kepada mereka berjuanglah dengan baik, dengan cara yg baik, tidak perlu menjelek-jelekan yang lain, partai lain atau capres lain," ujar SBY usai menemui kader di Semarang, Kamis (30/11/2023) malam.

Dalam kunjungan, SBY juga mengatakan bila tiga pasangan capres cawapres yang akan berlaga di Pilpres 2024 seluruhnya merupakan tokoh baik untuk bangsa Indonesia. 

Hanya saja dalam kontestasi pemilu kali ini, Demokrat memilih mendukung Prabowo-Gibran karena pasangan itu dinilai lebih cakap.

"Tiga pasangan capres itu semuanya tokoh yang ada di negeri ini, 3 pasangan itu juga memiliki niat baik, cita-cita yang baik kalau diberikan mandat oleh rakyat. Demokrat mengusung Prabowo Gibran karena kami yakin Prabowo lebih cakap, lebih mampu dan lebih siap memimpin Indonesia," ungkapnya.

Baca juga: Temui Ratusan Kader Demokrat, SBY: Sanggup Memenangkan Prabowo?

Tak cukup sampai di situ, SBY juga berpesan kepada para kader untuk tidak membuat janji program kerja tidak masuk akal yang akhirnya sulit terwujud dan tidak bisa ditepati.

"Kalau kita menyampaikan ke masyarakat, jangan kita menyampaikan yang tidak mungkin dilakukan oleh pemerintah kita, negara kita. Kita pernah di pemerintahan ngerti mana janji uang kosong mana yang janji itu bisa dilakukan," tegas dia.

Lebih lanjut, dia juga menyinggung pentingnya netralitas ASN hingga aparat penegak hukum pada Pemilu 2024.

Hal ini menjadi penting karena menurutnya seorang capres bisa memenangkan Pilpres tanpa bantuan alat negara.

"Tetaplah jaga keamanan, jaga kedamaian bersama-bersama. Jaga betul pemilu yang jujur, yang adil yang demokratis. Negaranya netral, TNI, Polri, BIN, penegak hukum netral. Mereka milik kita semua, milik rakyat Indonesia. Dan seorang capres yang baik, saya pernah jadi capres 2 kali tanpa kita menggunakan aset negara yang tidak boleh digunakan kota juga bisa menang," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Tak Hafal Lagu Indonesia Raya Saat Bikin KTP, Gadis di Nunukan Mengaku Dilecehkan ASN Disdukcapil

Regional
Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Sabtu, Wali Kota Semarang Bakal Daftar Pilkada 2024 di DPC PDI-P

Regional
Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Polisi Tangkap Preman yang Acak-acak Salon Kecantikan di Serang Banten

Regional
Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Rumah Pembunuh Pelajar SMK Diserang Puluhan Massa Bersenjata Parang

Regional
Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Maju Bakal Calon Wakil Wali Kota Semarang, Ade Bhakti Mendaftar ke PDI-P

Regional
Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Teka-teki Pria Ditemukan Terikat dan Berlumpur di Semarang, Korban Belum Sadarkan Diri

Regional
Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Menikah Lagi, Pria di Sumsel Luka Bakar Disiram Air Keras oleh Istrinya

Regional
Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Duduk Perkara Rektor Unri Laporkan Mahasiswa yang Kritik Soal UKT

Regional
Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi 'Saling Lempar'

Truk Dipalak Rp 350.000 di Jembatan Jalinteng, Polisi "Saling Lempar"

Regional
9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

9 Orang Daftar Pilkada 2024 di PDIP, Tak ada Nama Wali Kota Semarang

Regional
Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Patroli Geng Motor di Jalan Protokol, Polisi Bubarkan Balap Liar

Regional
Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Jalan Rusak, Seorang Wanita di Ketapang Melahirkan Dalam Perjalanan ke Rumah Sakit

Regional
Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Diduga Depresi Usai Bunuh Perempuan di Kamar Kos, Lansia Ini Gantung Diri di Pantai Kejora

Regional
Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Polisi Tangkap Pemuda Bawa Senjata Tajam saat Nongkrong di Solo

Regional
Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Akui Tidak Punya Uang, Bernadus Ratu-Albertus Ben Bao Deklarasi Maju Pilkada Sikka dari Jalur Independen

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com