BANGKA, KOMPAS.com-Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hari ini, Selasa (21/11/2023), resmi berusia 23 tahun.
Daerah kepulauan yang terkenal dengan hasil tambang timah merupakan provinsi pemekaran dari Sumatera Selatan.
Penjabat (Pj) Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Syafrizal Zakaria Ali mengatakan, usia 23 tahun patut disyukuri karena Bangka Belitung terus bertumbuh dalam suasana yang aman dan kondusif.
"Perjuangan dari para tokoh pendiri yang harus kita jaga dan syukuri sampai saat ini. Bangka Belitung daerah yang aman dan terbuka dalam investasi," kata Syafrizal saat upacara ulang tahun provinsi ke-23 di halaman Kantor Gubernur Bangka Belitung, Selasa.
Baca juga: UMP Bangka Belitung 2024 Rp 3.640.000, SPSI: Skala Upah Belum Jalan
Syafrizal mengungkapkan, potensi daerah dari hasil tambang akan terus dilengkapi dengan pengembangan potensi lainnya seperti perkebunan, perikanan dan pariwisata.
"Melalui kolaborasi dan kerja sama semua pihak, Bangka Belitung akan menjadi provinsi maju di Indonesia," ujar Syafrizal.
Ketua DPRD Bangka Belitung Herman Suhadi mengatakan, saat ini program pembangunan fokus pada permasalahan stunting dan kemiskinan ekstrem.
"Bangka Belitung harus bebas dari stunting dan kemiskinan ekstrem, ini kita dukung dari segi kebijakan dan anggaran," ujar Herman.
Herman memastikan, program pembangunan di Bangka Belitung tetap sejalan dalam program nasional yang salah satu misinya menciptakan generasi unggul dan Indonesia Emas pada 2045.
Baca juga: Hadapi Tekanan Inflasi, Bangka Belitung Giatkan Tanam Cabai Merah
Dalam aspek sejarah, Bangka Belitung bermula dari dua daerah kabupaten, yakni Kabupaten Bangka dan Kabupaten Belitung.
Kemudian untuk memenuhi syarat pemekaran wilayah, maka dimekarkan juga daerah kabupaten dan kota.
Saat ini terdapat enam daerah kabupaten yakni Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah, Bangka Selatan, Belitung Timur dan Belitung. Kemudian satu kota yang sekaligus ibu kota Bangka Belitung yakni Kota Pangkalpinang.