Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beredar Video Pj Bupati Muna Barat Diduga Kampanyekan Capres dan Caleg DPD RI

Kompas.com - 13/11/2023, 16:34 WIB
Defriatno Neke,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MUNA BARAT, KOMPAS.com – Video Penjabat (Pj) Bupati Muna Barat, Bahri, diduga mengampanyekan Bakal Calon Ppresiden (Bacapres) Ganjar Pranowo kepada masyarakatnya viral di media sosial, Senin (13/11/2023). 

Selain itu, dalam pertemuan dengan warga, ia juga memperkenalkan, seorang calon anggota  DPD RI asal Sulawesi Tenggara. 

Dalam potongan video yang berdurasi sekitar 51 detik, Bahri yang berbalut pakaian batik, memperkenalkan seorang calon anggota  DPD asal Sulawesi Tenggara, La Ode Umar Bonte. 

Baca juga: Bawaslu Kabupaten Sumedang Tegur Kepala Dinas yang Kampanye di Medsos

“Ini jauh-jauh yang datang dari Jakarta, hadir langsung dalam pertemuan kita hari ini, ini namanya pak La Ode Umar Bonte, beliau calon anggota DPD RI, ingat masyarakat saya, calon anggota DPD RI,” kata Bahri dalam video tersebut. 

Selain itu, ia juga menjelaskan bila La Ode Umar Bonte merupakan tokoh pemuda asal Muna yang berada di Jakarta. 

“Dan beliau juga sebagai ketua relawan Ganjar, pro Ganjar. Ingat pro Ganjar,” ujar Bahri. 

PJ Bupati Muna Barat, Bahri, saat dikonfirmasi melalui nomor pribadinya, tidak memberikan pernyataan. 

Ia tidak membalas pesan Kompas.com saat dimintai tanggapan terkait dugaan dukungannya terhadap salah satu Bacapres dan caleg DPD RI.

Sementara itu, Bawaslu Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan akan mengambil sikap terkait video Pj Bupati Muna Barat tersebut. Bawaslu juga telah menelusuri video tersebut.

"Kami sudah laporkan ke tingkat pimpinan atas Bawaslu. Selanjutnya Bawaslu Sulawesi Tenggara akan menggelar rapat pleno terkait sikap Bawaslu selanjutnya dalam mengambil sikap secara kelembagaan," kata Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Sultra, Bahari.

Dia mengatakan salah satu tugas Bawaslu adalah mengawasi netralitas aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri. Diketahui, Penjabat Kepala daerah diisi oleh ASN. 

Dia mengingatkan pejabat negara, pejabat struktural, dan pejabat fungsional dalam jabatan negeri, serta kepala desa dilarang membuat keputusan dan/atau melakukan tindakan yang menguntungkan/merugikan salah satu peserta pemilu selama masa Kampanye

"Kami tegas, kami sudah menyatakan sikap melalui imbauan dan sosialisasi ke semua Pj Gubernur, Bupati dan Wali Kota se-Sultra. Kami bertindak berdasarkan aturan, itu yang harus dicatat," ucap Bahari.

Dia mengatakan jika terbukti tidak netral maka akan dijatuhi sanksi. 

"Termasuk Pj Gubernur dan Pj Bupati wajib Netral, intinya mereka harus netral. Dan Komitmen menjaga netralitas dan menyukseskan Pemilu 2024," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com