Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Toko Merekah, Tempat Nongkrong Bernuansa Thailand dan Vietnam yang Digandrungi Anak Muda Semarang

Kompas.com - 10/11/2023, 22:33 WIB
Sabrina Mutiara Fitri,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Jika mencari kedai unik dan estetik di Kota Semarang, Toko Merekah bisa menjadi rujukan. Kedai mungil yang terletak di Jalan Stadion Timur, Karangkidul, Kota Semarang ini menawarkan konsep coffeshop dengan penggabungan akulturasi budaya.

Bagunan yang terletak diantara toko-toko buku bekas itu berwarna perpaduan hijau, merah, dan putih.

Di setiap sudutnya, dihiasi pernak-pernik aksesoris yang lucu, seperti kaset pita, roll film, kamera analog, bendera, poster, dan masih banyak lainnya.

Tidak hanya itu, di seberang kedai juga disediakan kursi dan meja mungil untuk sekadar mengobrol ataupun bersantai.

Baca juga: Menikmati Sensasi Bersantap di Kedai Pinara, Tempat Makan Viral yang Punya Cara Unik Memanggil Nama Pelanggan

Pemilik Toko Merekah, Anita Dwi, mengatakan, kedai miliknya itu memang mengkolaborasikan sejumlah konsep yang marak diimplementasikan di beberapa negara, seperti Vietnam dan Thailand.

Lantaran di Kota Semarang belum ada kedai dengan konsep demikian, Anita mencoba membuat inovasi tempat nongkrong baru anak muda di Kota Lumpia itu. 

"Sebenernya ini campuran. Karena kalau dibilang Thailand aja ya bukan, Vietnam bukan, Jepang juga bukan. Sebetulnya saya suka jalan-jalan. Nah beberapa konsep yang saya dapet, saya kumpulin jadilah Toko Merekah ini," ucap Anita saat ditemui Kompas.com, Jumat (10/11/2023).

Menu makanan ataupun minuman yang ditawarkan pun memiliki nama yang unik. Di antaranya, murple, binar, kosmik, dan masih banyak lagi.

Tidak hanya itu, harga yang ditawarkan pun juga terjangkau yakni mulai dari Rp 7.000 hingga Rp 22.000. Tak heran jika banyak anak-anak muda yang datang bergantian untuk menikmati sore ataupun malam di Toko Merekah.

"Kalau murple itu markisa yang dikasih soda. Itu terinspirasi dari minuman di Malaysia. Saya mencoba ngeracik dengan harga murah tapi pakai kualitasnya yang bagus," tutur lulusan Universitas Diponegoro (Undip) itu.

Anisa menyebut, seluruh karyawan di Toko Merekah ini datang dari kalangan anak muda, khususnya mahasiswa.

Dirinya mengatakan, anak-anak muda di Kota Semarang memiliki minat yang tinggi untuk belajar di bidang Food and Beverage (FnB), komunikasi, hingga bisnis melalui Toko Merekah.

"Kebetulan waktu saya kuliah sambil kerja di bidang FnB juga. Terus merasa resah, kok ternyata susah nyari kerja buat orang kuliah yang statusnya partime. Makanya saya nge-hire aja deh buat mahasiswa biar mereka juga bisa belajar dan ngerasain kerja di tengah kuliah," ungkap perempuan kelahiran Semarang itu.

Baca juga: Mengubah Toko Kaset Jadul Jadi Kedai Unik untuk Hidupkan Kembali Kenangan Seorang Ayah

Anisa menyebut, 80 persen pengunjung kedai kecil miliknya itu banyak dipenuhi oleh anak-anak muda. Hal ini lantaran konsep yang ditawarkan baru. 

Anisa berharap, ke depannya Toko Merekah bisa lebih berkembang dan menjadi tempat yang nyaman untuk berkumpul bersama.

"Ada juga pengunjung toko buku yang tidak sengaja lewat, terus mampir. Lalu dari pengunjung sini, juga akhirnya lihat-lihat lapak dan baca-baca buku. Jadi bisa saling menguntungkan," tutur Anisa.

Sementara itu, salah satu pengunjung, Dea, mengaku, tertarik berkunjung ke Toko Merekah lantaran melihat postingan di media sosial.

Dirinya menyebut, Toko Merekah memiliki keunikan dari sisi konsep, suasana yang nyaman, dan minuman yang enak.

"Tadi nyobain binar, terus sama soda Cap Badak minuman legendaris dari Sumatera Utara. Seger, harganya juga pas. Worth it lah kalau mau nongkrong di sini," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Malam Hujan Ringan

Regional
Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Bertemu Lembaga Adat Melayu Riau, Pj Walkot Pekanbaru Sampaikan Apresiasinya

Regional
Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Presiden Jokowi Resmikan 7,47 Kilometer Jalan Inpres di Lombok Barat

Regional
Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Raih Juara Umum di MTQ Ke-30 Tingkat Jateng, Kota Semarang Bawa Pulang 24 Piala

Regional
KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

KSAD Jenderal Maruli Simanjuntak Kunjungi Merauke untuk Panen Raya Padi

Regional
BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

BPOM Telusuri Produk Kosmetik Ilegal di Batam

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Warga Diminta Waspada

Regional
Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Cerita Chef Restoran Kampung Melayu, Deg-degan Pertama Kali Memasak untuk Presiden

Regional
Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Buruh Pelabuhan di Banjarmasin Ditemukan Tewas Membusuk, Ketahuan Saat Rekannya Mau Bayar Utang

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com