Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

179 Ribu Warga Brebes Pengangguran, Padahal Ada 28 Pabrik Besar, Kenapa?

Kompas.com - 08/11/2023, 18:51 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

BREBES, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Tengah mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) di Kabupaten Brebes menjadi yang tertinggi di antara 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Yaitu mencapai 8,98 persen dari 2 juta jiwa penduduk Brebes atau sekitar 179.600 orang.

Padahal, tercatat setidaknya ada 28 pabrik besar di Kota Bawang di mana bisa menyerap ribuan tenaga kerja.
Baca juga: Banten Miliki Angka Pengangguran Tertinggi, Pj. Gubernur Beri Alasan

Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinaker) Brebes, Warsito Eko Putro mengungkapkan, pengangguran yang paling banyak adalah laki-laki karena mayoritas pabrik menyerap lebih banyak pekerja perempuan.

Dari 28 pabrik, seharusnya bisa menyerap tenaga kerja hingga lebih dari 30 ribu orang. Namun dari jumlah itu, hanya 3 pabrik saja yang menyerap tenaga kerja laki-laki.

"Di Brebes total ada 28 pabrik dan bisa menyerap 30 ribuan pekerja. Tapi hanya ada tiga pabrik yang mayoritas pekerjanya laki-laki yang seluruhnya bisa menyerap 1.200 pekerja laki-laki," kata Warsito ditemui di kantornya, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: 5 Tahun Jabar Juara Investasi, tetapi Pengangguran Masih Tinggi

Warsito mengatakan, selain kebutuhan pekerja perempuan, ada sejumlah alasan atau faktor lain yang memengaruhi angka tingkat pengangguran terbuka di Brebes tinggi.

Di antaranya mulai dari passion, kompetisi, pendidikan, gender, mental penerima bantuan pemerintah, hingga jurusan SMK (sekolah menengah kejuruan) yang tidak sesuai kebutuhan industri yang ada di Brebes.

"Jadi SMK yang ada di Brebes tidak sesuai dengan yang dibutuhkan dunia industri di Brebes. Misal banyak pabrik sepatu, namun SMK-nya jurusan tata boga, otomotif. Jadi lulusannya tidak sesuai," kata Warsito.

Tak hanya itu, jumlah anak tidak sekolah (ATS) usia 15 tahun yang menjadi sasaran survey BPS menambah daftar panjang deretan angka pengangguran.

"Anak-anak tidak sekolah di Brebes juga jumlahnya tinggi. Mereka yang usianya 15 tahun dihitung sebagai pengangguran oleh BPS, karena mereka tidak sekolah dan juga tidak bekerja. Padahal usia untuk bisa kerja itu 18 tahun," kata Warsito.

Warsito menambahkan, untuk mengurangi angka pengangguran di Brebes pihaknya sudah mendatangi sekolah-sekolah tingkat SMA dan SMK untuk penyaluran tenaga kerja di pabrik-pabrik di Brebes setelah mereka lulus.

Selain itu, bagi lulusan sebelumya SMA/SMK yang saat ini jadi pengangguran akan diberi pelatihan kewirausahaan mandiri.

"Di Brebes juga krisis ketenagakerjaan. Mencari tenaga kerja di Brebes susah. Kebanyakan yang menganggur laki-laki karena kebutuhan tenaga kerja perempuan. Kami menargetkan angka pengangguran tahun depan bisa turun 0,5 persen," pungkas Warsito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Gempa Garut M 6,5 Terasa sampai Kota Serang Banten

Regional
Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Gempa M 6,5 Guncang Garut, Terasa sampai Jakarta

Regional
Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo, Gibran: Diundang Datang, Semua Teman

Regional
Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Kesaksian Pengelola Parkir Hotel Braga Purwokerto, Pelaku Menembak Setelah Mintai Karcis

Regional
Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Buka Manasik Haji, Bupati Arief: Pemkab Blora Siap Dukung Jemaah dari Persiapan hingga Kepulangan

Regional
Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Bupati Dadang Supriatna Apresiasi Peran FKDT dan Fokus Sejahterakan Guru Mengaji

Regional
Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Gibran Hadiri Halalbihalal Partai Golkar Solo

Regional
Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Mengenal Kain Tenun Motif Renda yang Dibeli Sandiaga Uno di Bima

Regional
Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Asyik Judi Online, Oknum PNS di Aceh Timur Ditangkap Polisi

Regional
Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Maksimalkan Potensi Blora, Bupati Arief Minta Masukkan dari Kemenko Perekonomian dan Guru Besar Unnes

Regional
5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

5 Tradisi Pacuan Tradisional di Indonesia, Tidak Hanya Karapan Sapi

Regional
Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto yang Tewas Ditembak Baru Bekerja Seminggu

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Gempa M 5,2 Guncang Maluku, BPBD: Tak Ada Kerusakan

Regional
Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Bandara Supadio Hanya Layani Penerbangan Domestik, Warga Pontianak Merasa Dirugikan

Regional
Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,2 Guncang Tanimbar Maluku, Tak Berpotensi Tsunami

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com