Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria di NTT Dianiaya Teman sampai Tewas, Diduga Lakukan Tindakan Asusila Saat Mabuk

Kompas.com - 08/11/2023, 07:41 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Pythag Kurniati

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - JS (40), pria asal Desa Nasi, Kecamatan Amanatun Utara, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), dianiaya oleh rekannya berinisial HN (27) menggunakan tangan dan kayu sampai tewas.

"Korban ditemukan tewas di dalam rumah kebun milik warga Desa Nasi berinsial MF, pada Selasa (7/11/2023)," kata Kepala Satuan Reserse dan Kriminal Kepolisian Resor TTS Inspektur Polisi Satu Joel Ndolu, kepada Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (8/11/2023).

Baca juga: Belum Lengkap, Berkas Perkara Pembunuhan oleh Anak Anggota DPR Dikembalikan ke Polisi

Kronologi

Joel menuturkan, kejadian itu bermula ketika korban JS, pelaku, dan seorang warga lainnnya bernama RL (56) bertemu di kebun untuk mengiris tuak, Senin (6/11/2023).

RL kemudian memberikan satu botol miras jenis sopi kepada korban dan pelaku. Kemudian seorang warga lainnya berinisial MF ikut bergabung menikmati sopi.

Karena mabuk miras, korban dan pelaku tidur di rumah kebun milik MF.

Baca juga: Seorang Bocah di Nganjuk Tewas Bersimbah Darah dan Diduga Korban Pembunuhan

Saat tidur, pelaku merasakan korban meraba dan meremas dada pelaku.

Menurut keterangan HN, korban ingin memasukkan tangannya ke dalam celana pelaku untuk memegang kemaluan pelaku.

Pelaku yang tersadar menampar, melukai kepala, dan memukul wajah korban berulang kali.

Baca juga: Cerita Angganita Mandowen, Nakes yang Nyaris Dibunuh KKB di Amuma karena Dikira Intelijen

Meninggal

Tak hanya itu, pelaku menemukan sebuah kayu dan langsung memukul korban pada bagian wajah sampai korban meninggal dunia.

Setelah kejadian itu, pelaku langsung menyerahkan diri ke polisi.

Menurut Joel, motif penganiayaan terjadi karena mabuk miras dan salah paham antara korban dan pelaku.

Jenazah korban sudah divisum tim medis dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Fatukopa. Dokter menemukan luka robek pada pelipis sebelah kiri dan pipi bengkak.

Kemudian luka pada bibir bagian bawah, mulut mengeluarkan darah, serta lebam di dada.

Saat ini kata Joel, pihak yang telah memeriksa empat orang sebagai saksi. Pelaku juga sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di sel Markas Polres TTS untuk proses hukum lebih lanjut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com