SEMARANG, KOMPAS.com - Sandi Febrianto (27), petani muda asal Kelurahan Mangunsari, Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng) terpaksa rugi puluhan juta rupiah akibat gagal panen.
Sudah lima tahun dia menjadi petani selada. Namun, baru kali ini dia mengalami gagal panen.
Hal itu membuatnya gigit jari karena tak balik modal.
"Ini dampak El Nino, cuaca di Kota Semarang jadi panas," jelasnya saat ditemui di tempat jualannya, Minggu (5/11/2023).
Baca juga: Panen Raya Cabai, Petani di Purworejo Kebanjiran Untung, Ada yang Beli Motor hingga Bangun Rumah
Sandi menjelaskan, biasanya dalam satu bulan dia bisa panen selada mulai 2 hingga 3 ton.
Namun, saat ini hasil panen selada miliknya berkurang banyak.
"Pasokan selada ke beberapa pelanggan juga saya hentikan. Karena tak gagal panen," paparnya.
Selama musim kemarau, banyak sayuran selada yang tak bisa dijual karena mayoritas akar dan batang selada miliknya banyak yang busuk.
"Jadi membuat sayur saya gagal panen dan rugi sampai puluhan juta," imbuh dia.
Baca juga: Dampak El Nino, 572 Hektar Sawah di Serang Banten Gagal Panen
Meski gagal panen, dia tetap membayar operasional untuk listrik untuk mengalirkan air dan lampu. Selain itu, karyawan yang ikut membantunya juga tetap harus dibayar.
"Itu usaha satu-satunya. Jadi harus tetap berjalan. Tapi sekarang rugi puluhan juta," kata dia.
Total, dia mempunyai 1,5 hektar tanaman selada. Saat ini dia hanya bisa berdoa dan berusaha agar musim kemarau segera berakhir.
"Namanya bisnis seperti ini," ujar Sandi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.