KOMPAS.com - Remaja berinisial T (17) nekat membunuh temannya sendiri, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke parit di Samarinda.
Motif pembunuhan ialah pelaku iri dan dendam terhadap Muhammad Al Farizi (19) karena korban memiliki barang-barang mahal.
Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan bahwa, dari pengakuan T, korban juga punya utang Rp 1,5 juta tapi tidak dibayar-bayar. Padahal punya motor dan handphone yang bagus.
Jasad Muhammad Al Farizi ditemukan terbungkus dalam karung di parit di Jalan Cempaka, Samarinda.
Baca juga: Mengapa Samarinda Dijuluki Kota Tepian?
T menghabisi nyawa korban dengan menggunakana kain dan seutas tali nilon.
Saat dievakuasi, jasad korban masih mengenakan pakain serba hitam yang ia gunakan saat pamit kepada keluarga, Rabu (25/10/2023) malm.
Tangan korban terikat tali nilon dan menyambung ke leher.
Dijelaskan Kombes Pol Ary Fadli, pada malam eksekusi, yaitu Pukul 18.00 Wita pelaku menghubungi korban dan meminta mengantarkannya ke wilayah Jalan Lambung Mangkurat untuk mengambil uang.
Pukul 20.30 Wita korban tiba di tempat T tinggal. Yakni sebuah bangunan di belakang bekas Kantor Satpol PP Samarinda yang berada di Jalan Dahlia, Kelurahan Bugis, Samarinda.
Saat itu pelaku menyuruh korban masuk dan melepaskan helmnya.
Pada saat itulah T melakukan aksinya. Ia memiting leher korban dengan lengan kiri dan tangan kanan mengunci hingga Alfi terjatuh lemas.
Tidak sampai di situ, T memukul wajah korban yang sudah lemas dalam posisi tengkurap.
Baca juga: Kronologi Remaja 17 Tahun di Samarinda Bunuh Temannya, Mayat Dimasukkan Karung lalu Dibuang
Tak puas, T kembali menjerat leher korban menggunakan kain cokelat dan sebuah tali nilon.
Tali berkelir biru itu ia gunakan juga untuk mengikat kedua tangan Alfi yang sudah tidak berdaya.
Untuk memastikan korban sudah tidak bernyawa, T menutup kepala Alfi menggunakan selimut biru lalu pergi setelah mengambil helm dan hanphone korban.