Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iri dan Dendam Tak Bayar Utang, Remaja di Samarinda Bunuh Temannya dalam Karung

Kompas.com - 01/11/2023, 08:04 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Remaja berinisial T (17) nekat membunuh temannya sendiri, kemudian dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke parit di Samarinda.

Motif pembunuhan ialah pelaku iri dan dendam terhadap Muhammad Al Farizi (19) karena korban memiliki barang-barang mahal.

Kapolresta Samarinda, Kombes Pol Ary Fadli mengatakan bahwa, dari pengakuan T, korban juga punya utang Rp 1,5 juta tapi tidak dibayar-bayar. Padahal punya motor dan handphone yang bagus.

Kronologi

Jasad Muhammad Al Farizi ditemukan terbungkus dalam karung di parit di Jalan Cempaka, Samarinda.

Baca juga: Mengapa Samarinda Dijuluki Kota Tepian?

T menghabisi nyawa korban dengan menggunakana kain dan seutas tali nilon.

Saat dievakuasi, jasad korban masih mengenakan pakain serba hitam yang ia gunakan saat pamit kepada keluarga, Rabu (25/10/2023) malm.

Tangan korban terikat tali nilon dan menyambung ke leher.

Dijelaskan Kombes Pol Ary Fadli, pada malam eksekusi, yaitu Pukul 18.00 Wita pelaku menghubungi korban dan meminta mengantarkannya ke wilayah Jalan Lambung Mangkurat untuk mengambil uang.

Pukul 20.30 Wita korban tiba di tempat T tinggal. Yakni sebuah bangunan di belakang bekas Kantor Satpol PP Samarinda yang berada di Jalan Dahlia, Kelurahan Bugis, Samarinda.

Saat itu pelaku menyuruh korban masuk dan melepaskan helmnya.

Pada saat itulah T melakukan aksinya. Ia memiting leher korban dengan lengan kiri dan tangan kanan mengunci hingga Alfi terjatuh lemas.

Tidak sampai di situ, T memukul wajah korban yang sudah lemas dalam posisi tengkurap.

Baca juga: Kronologi Remaja 17 Tahun di Samarinda Bunuh Temannya, Mayat Dimasukkan Karung lalu Dibuang

Tak puas, T kembali menjerat leher korban menggunakan kain cokelat dan sebuah tali nilon.

Tali berkelir biru itu ia gunakan juga untuk mengikat kedua tangan Alfi yang sudah tidak berdaya.

Untuk memastikan korban sudah tidak bernyawa, T menutup kepala Alfi menggunakan selimut biru lalu pergi setelah mengambil helm dan hanphone korban.

"Handphone korban dia buang di kawasan perairan Sungai Dama. Lalu helm korban dijual di Jalan Gatot Subroto dengan harga Rp 200 ribu," beber Kombes Pol Ary Fadli.

Setelahnya T menuju Pasar Segiri untuk membeli dua buah karung yang ia niatkan sebagai pembungkus tubuh korban.

Sebelum kembali ke tempatnya menghabisi korban, T sempat menjemput rekannya untuk berkumpul dan makan bersama.

Sekitar Pukul 02.00 Wita, remaja itu pulang ke rumahnya. Setelah memastikan korban telah meninggal dunia.

Baca juga: Kronologi Remaja 17 Tahun di Samarinda Bunuh Temannya, Mayat Dimasukkan Karung lalu Dibuang

Ia pun bergegas membungkusnya dengan karung dan membawa serta membuang jasad Alfa ke dalam parit sedalam 80 centimeter dan lebsr 50 centimeter tersebut.

Atas perbuatannya itu, tersangka dijerat dengan Pasal 340 subsider 365 ayat 3 subsider 338 KUHP.

"Ada unsur perencanaan. Ancaman hukuman seumur hidup atau selama waktu tertentu atau paling lama 20 tahun penjara," pungkasnya

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Motif Remaja di Samarinda Bunuh Alfa dan Masukkan dalam Karung Lalu Dibuang ke Parit, Iri dan Dendam

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Bertaruh Nyawa Tanpa Asuransi, Relawan Tagana Ini Pernah Dijarah Saat Bertugas

Regional
Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Tutupi Tato, Maling Motor di Semarang Pakai Daster Neneknya Saat Beraksi

Regional
Petualangan 'Geng Koboi' di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Petualangan "Geng Koboi" di Lampung Usai Setelah 11 Kali Mencuri Sepeda Motor

Regional
Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Rumah Tempat Usaha Pembuatan Kerupuk di Cilacap Terbakar

Regional
6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

6 Orang Mendaftar di PDI-P untuk Pilkada Demak, Ada Inkumben Bupati

Regional
Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Tak Ada yang Mendaftar, Pilkada Sumbar Dipastikan Tanpa Calon Perseorangan

Regional
Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Pria yang Ditemukan Terikat dan Penuh Lumpur di Semarang Diduga Korban Penganiayaan

Regional
Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Pj Gubernur Riau Berupaya Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir Bandang di Sumbar

Regional
Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Cerita Perawat di NTT, Berjalan Kaki Belasan Kilometer demi Selamatkan Ibu Melahirkan Bayi Kembar di Pelosok Manggarai Timur

Regional
Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Sempat Jadi Tersangka, Warga Jambi Pembunuh Begal Akhirnya Dibebaskan

Regional
KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

KPU Pastikan Pilkada Kendal Tidak Diikuti Calon Independen

Regional
Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Eks Komisioner KPU Batal Daftar Calon Independen Pilkada Magelang

Regional
Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Komplotan Maling Minimarket di Semarang Masih Bocah, Kasus Berujung Damai

Regional
Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Terlindas Mobil Pemadam, Petugas Damkar di Tegal Kritis

Regional
Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Calon Perseorangan Serahkan Bukti Dukungan untuk Pilkada Pandeglang dan Tangerang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com