YAHUKIMO, KOMPAS.com - Bupati Yahukimo Didimus Yahuli mengklaim bencana longsor yang terjadi di Distrik Anggruk pada 2 Oktober 2023 dan Distrik Panggema 20 Oktober 2023 sudah teratasi.
Menurut dia, penanganan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, lebih untuk memastikan masyarakat tidak akan menjadi korban bencana.
"Pemerintah telah membentuk satgas yang di dalamnya termasuk BNPB pusat untuk secara bersama-sama dengan pemerintah daerah bekerja sama untuk merekonstruksi kondisi di sana," ujarnya seusai meresmikan Gereja GKI Bethel Panggema, Selasa (31/10/2023).
Ia menjelaskan, bencana longsor di kedua distrik tersebut memiliki skala berbeda.
Longsor yang terjadi di Distrik Anggruk berskala lebih besar karena volume tanah yang jatuh cukup besar dan mengancam keselamatan masyarakat yang tinggal di atas gunung.
Baca juga: Satu Korban Longsor Subulussalam Dirujuk ke Banda Aceh, 3 Orang Belum Ditemukan
Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Yahukimo sudah membuat posko pengungsian sementara dan akan merelokasi masyarakat ke lokasi yang lebih aman.
"Longsor di Anggruk memang agak unik karena dampak dari arus air dari Kali Yahuli yang terus mengikis sehingga perlu ada penanganan secara serius," kata Didimus.
"Namun begitu, pemda dalam hal ini telah melakukan penanganan awal dengan memindahkan masyarakat yang mendiami area rawan longsor ke tempat yang lebih aman, termasuk mendroping keperluan masyarakat mulai dari Bahan Makanan, Sembako hingga material bangunan," sambungnya.
Kemudian untuk longsor di Panggema, Didimus menjelaskan bahwa skalanya tidak terlalu besar. Namun reruntuhan tanah dan batu merusak lapangan terbang yang merupakan satu-satunya akses transportasi di wilayah tersebut.
Kerusakan tersebut kemudian secara swadaya diperbaiki oleh masyarakat yang ingin lapangan terbang kembali bisa dibuka.
Kini Lapangan Terbang Panggema sudah kembali bisa digunakan, tetapi Didimus mengkhawatirkan potensi bencana yang sama di wilayah itu sehingga diperlukan langkah antisipasi.
"Ke depannya pemerintah berecana membuat talud untuk sisi landasan bandara agar lebih baik dengan menggunakan bronjong agar dapat menahan beban tanah," tuturnya.
Karenanya Didimus menegaskan untuk sementara kedua distrik yang terdampak bencana longsor sudah teratasi, tetapi ia berharap pemerintah pusat bisa membantu pemerintah daerah untuk upaya pencegahan dalam jangka panjang.
"Saya berharap untuk Panggema dan Anggruk semua sudah klir dan tugas pemerintah adalah bagaimana men-follow up pembangunan, yang tentunya perlu penganggaran," kata Didimus.
Baca juga: Update Serangan KKB di Yahukimo, Identitas 6 Mayat Penambang Terungkap
Bupati juga meminta kepada semua pihak untuk tidak terlalu membesar-besarkan kejadian longsor di dua distrik tersebut, apalagi kelompok yang berkedok soludaritas bencana.
"Tidak perlu lagi ada posko-posko bencana dan sebagainya, apalagi kelompok solidaritas yang meminta sumbangan bencana, itu tidak benar. Pemerintah sudah atasi dan sudah klir," tegasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.