Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bongkar Sindikat Perakit Senpi di Manokwari, Kapolda Papua Barat Sebut Sudah 44 Pucuk Beredar di Masyarakat

Kompas.com - 23/10/2023, 16:25 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Aloysius Gonsaga AE

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepolisian Resort Kota Manokwari berhasil membongkar sindikat yang memproduksi senjata api rakitan di Manokwari Papua Barat.

Kapolda Papua Barat Irjen Pol Daniel TM Silitonga memberikan apresiasi terhadap jajaran Polresta Manokwari yang berhasil mengungkap sindikat perakit senjata api.

"Mereka jual senpi yang dibuat ke masyarakat di Manokwari, diperkirakan sudah 44 pucuk beredar di masyarakat," kata Irjen Pol Daniel TM Silitonga di Mapolresta, Senin (23/10/2023).

Kapolda memerintahkan Kapolresta dan jajaran menelusuri senpi yang sudah beredar di masyarakat.

Baca juga: Warga Aceh Temukan Senpi Rakitan Laras Panjang di Rumah Kosong

Kapolda pun mengatakan, produk senjata yang dirakit para pelaku ini sudah mengarah pada jenis senjata api yang bisa mematikan.

"Teknik pembuatan ini bukan teknik biasa, dia sudah membuat mengarah pada yang bagus dengan kemampuan yang bagus sehingga peluru yang digunakan standar TNI atau Polri bisa digunakan pada senpi tersebut," katanya.

Mohamad Taslim, salah satu tersangka, mengaku bahwa dia dan rekan-rekan membuat senjata api rakitan berdasarkan pesanan masyarakat.

"Pekerjaan kami sebagai tukang las di SP, kami membuat senjata api ini berdasarkan pesanan dari masyarakat. Biasanya dibeli dengan harga Rp 10 juta hingga Rp 15 juta," kata Taslim.

Dia mengaku pada hari Minggu didatangi petugas di rumahnya tanpa mengetahui masalahnya apa.

"Saya ditangkap kemarin di rumah awalnya tidak tau masalah apa," katanya.

Baca juga: 202 Senpi Rakitan Diserahkan Warga Sekitar Taman Nasional Ujung Kulon ke Polisi

Kapolresta Manokwari Kombes Pol RIvadin Benny Simangunsong menambahkan, penangkapan enam pelaku sindikat yang memproduksi senjata api rakitan ini berawal dari hasil pengembangan seorang warga yang ditangkap Tim Avatar Satreskrim polres Manokwari.

"Dari hasil pengembangan seorang warga yang memiliki senjata api saat ditangkap pada Senin (2/10) kemudian dikembangkan hingga ditemukan enam orang yang memproduksi senjata ini," kata Kapolresta.

Enam orang yang saat ini telah berstatus tersangka terdiri dari dua kelompok yakni kelompok I mereka ditangkap di SP II Kampung Sidomuncul yakni Karsiwan (35), Rodi Tirana (38) Aris Rayestia Hadi Prabowo (34).

Kemudian di SP III Tim berhasil menangkap tiga orang lagi yakni Mohamad Saprudin, Mohamad Taslim dan Nanang Maskuri.

Baca juga: Pabrik Senpi Rakitan di Bengkulu Bisa Bikin Senjata Mirip AK-47, ASN dan Petugas Lapas Terlibat

"Jenis senjata yang mereka produksi yakni mouser, AK 47 dan senjata jenis pistol," katanya.

Para pelaku yang sudah ditangkap diajarkan pekerjaan membuat senjata api oleh Wisnu yang saat ini masih diburu oleh Kepolisian.

"Mereka ini melakukan pekerjaan merakit senjata dari W, seorang warga yang masih dikejar. Mereka sudah satu tahun memproduksi senjata api," kata Kapolresta.

Para tersangka dijerat dengan UU Nomor 12 Tahun 1951 tentang kepemilikan senjata api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

KPU Sikka Tetapkan 35 Caleg Terpilih Periode 2024-2029, Ini Daftarnya

Regional
Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Perempuan di Bawah Umur Diperkosa 7 Pria di Pantai, Sempat Dicekoki Miras

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Sabtu 4 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Hujan Ringan

Regional
Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com