Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditawari Kerja di Semarang, Warga Jakarta Utara Ini Malah Diborgol dengan Korban dan Gagal Dapat Bayaran Rp 30 Juta

Kompas.com - 20/10/2023, 15:49 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Berawal ditawari kerja di Semarang, Marwadi (43) warga Cilincing, Jakarta Utara malah diborgol dengan seorang perempuan korban penyekapan di kamar hotel di Jalan Pandanaran, Kota Semarang, Rabu (4/10/2023).

Teman yang menawari kerja ialah Jimmy, kenalannya ketika masih sama-sama mendekam sebagai narapidana di Lapas Cebongan Yogyakarta, medio 2019.

Setelah keluar lapas, mereka masih terus berhubungan hingga Mawardi ditawari kerja oleh Jimmy, yang sekarang masih buron.

Baca juga: Kapolsek di Siak Bawa Keluar Tahanan Kasus Korupsi ke Kebun Sawit Tanpa Diborgol

"Saya ditawari kerja. Kamu mau kerja enggak. Saya bilang mau, terus dikasih uang ditransfer Rp 600.000, saya berangkat dari Jakarta ke Semarang. Tapi dia juga enggak ngasih tau kerjanya apa," kata Mawardi, Jumat (20/10/2023).

Sementara korban berinisial ESS, ialah mahasiswi asal Majalengka, Jawa Barat. Korban disekap oleh Jimmy dan diserahkan dengan Mawardi. Kemudian, mobil Mawardi, yakni Honda HR-V dibawa kabur oleh Jimmy.

Setibanya di Semarang, Mawardi diminta Jimmy menuju hotel yang ditempati pelaku Jimmy dan korban menginap di kamar 916.

Begitu memasuki kamar rekannya, Mawardi sempat kaget melihat Jimmy telah memborgol tangan seorang perempuan dengan tangan kirinya memegang pisau.

"Saya bingung, kok kerjanya seperti ini. Terus saya disuruh masuk. Dia (Jimmy) cuma bilang, saya cuma minta waktu tiga jam, kamu bisa mendampingi dia (korban) supaya tidak teriak dan tidak kabur," katanya.

Lantaran iming-iming bayaran Rp 30 juta dari Jimmy, akhirnya Mawardi mengiyakan perintah rekannya yang tidak wajar itu.

Baca juga: Syahrul Yasin Limpo Pakai Rompi Oranye KPK, Tangan Diborgol

"Saya bilang siap, siap. Langsung tangan saya diborgol. Saya bilang Om, tangan saya kok diborgol. Katanya supaya kamu enggak jauh sama dia (korban)," lanjutnya.

Bahkan usai memborgol rekannya, pelaku Jimmy memasukkan kunci borgol ke kantong saku pelaku Mawardi. Namun, hingga perjanjian berakhir, Mawardi tidak mendapatkan bayarannya dan justru ditinggal kabur.

"Yang dijanjikan itu Rp 30 juta, tapi belum menerima. Jadi saya sampai pukul 05.30 itu hanya ngobrol sama dia (korban). Sempat hanya ngantar ke kamar mandi tiga kali," jelasnya.

Kejadian ini terungkap setelah rekan korban bingung lantaran ESS tidak bisa dihubungi. Kemudian resepsionis turun tangan menuju kamar korban dan membuka paksa pintu kamar tersebut.

Pelaku Mawardi sempat kabur usai borgol dilepas. Namun setelah pengejaran, dia berhasil ditangkap di pintu tol Brebes, pada Kamis (5/10/2023).

Baca juga: KPK Jemput Paksa Eks Mentan Syahrul, Tangan Diborgol Penyidik

"Pelakunya dua orang, pelaku utama Jimmy. Kerugian korban, untuk mobil sudah berhasil diamankan di Klaten. Sementara kerugian korban uang Rp 4,5 juta yang ditransfer ke rekening rekan pelaku," kata Kanit Resmob Satreskrim Polrestabes Semarang, AKP Dionisius Yudi.

Kini tersangka Mawardi, masih mendekam di ruang tahanan Mapolrestabes Semarang untuk menjalani proses hukum.

Atas perbuatannya, tersangka dijerat pasal 365 KUHPidana, pencurian dengan ancaman pidana penjara paling lama sembilan tahun. Atau pasal 333 KUHPidana Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum merampas kemerdekaan seseorang, atau meneruskan perampasan kemerdekaan yang demikian, diancam dengan pidana penjara paling lama 8 (delapan) tahun.

"Ini kasus tindak pidana penyekapan atau kekerasan. Kita juga masih melakukan pengejaran, dan menyebarkan DPO (Jimmy) ke seluruh jajaran. Pelaku Jimmy ini sudah berulang kali melakukan kejahatan serupa. Dan DPO di Jakarta," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhasApp ke China dan Pakai Buat Judi Online

Komplotan di Palembang Jual 50.000 Nomor WhasApp ke China dan Pakai Buat Judi Online

Regional
Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Gempa M 4,9 Guncang Rote Ndao, NTT

Regional
Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Tak Ada Demo, Hari Buruh di Banyumas Diisi dengan Senam dan Bagi-bagi Hadiah

Regional
PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

PKB Semarang Buka Pendaftaran Pilkada 2024, Lima Nama Sudah Antre

Regional
Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Nasib Ratusan Buruh Smelter Timah di Bangka yang Dirumahkan, Hak Diduga Belum Diberikan

Regional
Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Harga Bawang Merah di Kebumen Tembus Rp 70.000 Per Kilogram

Regional
Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Pembunuhan Pria di Jatibarang Semarang, 1 Ditangkap, 2 Masih Buron

Regional
Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan 'Driver' Ojek Rebutan Foto

Saat Jokowi Makan Malam di Mie Gacoan Mataram, Warga dan "Driver" Ojek Rebutan Foto

Regional
Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Ayah di Pangkep Cabuli Anak Tirinya Selama 7 Tahun sampai Hamil

Regional
Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga 'Long March' Ikuti Jalan Santai

Bukan Berdemo, Ribuan Buruh di Salatiga "Long March" Ikuti Jalan Santai

Regional
Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Komplotan Perdagangan Senjata Api Ilegal Ditangkap di Riau

Regional
Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Pendaki Meninggal di Gunung Ciremai Diduga Kelelahan

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Rabu 1 Mei 2024, dan Besok : Malam Berawan

Regional
Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Presiden Jokowi Gowes dan Sapa Warga di Mataram, Didampingi Mentan Amran

Regional
Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Kronologi Pria di NTT Diduga Setubuhi Putri Kandungnya hingga Melahirkan Dua Orang Anak

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com