Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batik Jawa Barat: Sejarah, Motif, dan Asal

Kompas.com - 09/10/2023, 21:28 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com - Batik Jawa Barat berasal dari sejumlah wilayah Jawa Barat.

Masing-masing batik Jawa Barat memiliki ciri khas berdasarkan kondisi alam dan lingkungnnya.

Keberadaan batik Jawa Barat telah dikenal sejak zaman kerajaan.

Berikut ini adalah sejaran, motif, dan asal batik Jawa Barat.

Batik Jawa Barat

Sejarah Batik Jawa Barat

Dilansir dari Kompas.com (26/03/2021), berdasarkan Sanghyang Siksa Kanda Ng Karesian, naskah kuno yang berisi mengenai pandangan dan tata cara hidup masyarakat Sunda.

Masyarakat Priangan diperkirakan telah mengenal ragam hias batik sejak abad ke-12.

Pengetahuan mengenai batik tidak terlepas dari kerajaan di wilayah Sunda, terutama kerajaan yang berdiri dekitar tahun 1422 Masehi hingga masa penyebaran agama Islam.

  • Budaya batik orang Sunda tumbuh

Dalam cerita masyarakat setempat, budaya membatik di Jawa Barat dibawa oleh masyarakat Jawa Tengah di era Kerajaan Mataram.

Pada saat itu, mereka menuju Batavia ketika meletus Perang Diponegoro sekitar tahun 1825.

Setelahnya, masyarakat Jawa Barat mulai akrab dengan pembuatan batik.

Kondisi batik Jawa Barat mengalami pasar surut mengikuti kondisi sosial politik di Indonesia.

Baca juga: Sejarah dan Ragam Motif Batik Jawa Barat, dari Cirebonan hingga Iron Man

Pada masa penjajahan Jepang, batik Jawa Barat sempat surut dan kembali bangkit saat Indonesia merdeka.

Yayasan Batik Jawa Barat (YBJB) mencatat pada tahun 2008, kerajinan batik Jawa barat hanya terdapat di delapan kabupaten/kota.

Dalam perkembanganya, wilayah yang menghasilkan batik semakin luas. Pada tahun 2013 tercatat, sebanyak 27 kabupaten/kota di Jawa Barat menghasilkan batik.

Motif Batik Jawa Barat

Berikut ini beberapa motif batik Jawa Barat yang terdapat di sejumlah daerah.

1. Batik Cirebon

Batik Mega Mendung merupakan salah satu ciri khas batik Cirebon. Motif batik tersebut cukup populer di kalangan wisatawan.

Motif batik Mega Mendung menggambarkan awan pada saat langit mendung.

Makna batik Mega Mendung adalah menahan amarah, seseorang dimintan untuk bersabar dan tenang seperti cuaca mendung yang membawa kesejukan.

Keberadaan motif Mega Mendung tidak terlepas adari kebudayaan China yang masuk ke Tanah Air.

Hal tersebut terlihat dari salah satu tokoh ulama Islam yang berpengaruh di Cirebon, Sunan Gunung Jati, meminang wanita Tionghoa yang bernama Putri Om Tim.

Batik Mega Mendung muncul dalam beragam warna.

Baca juga: Makna Motif Batik Mega Mendung Khas Cirebon

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Sudah Daftar Parkir Berlangganan, Ketua Komisi I DPRD Batam Tetap Ditagih Tarif Parkir

Regional
Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Gunung Lewotobi Laki-laki Kembali Meletus, Tinggi Kolom Abu 500 Meter

Regional
Langar Perda Solo, Belasan Baliho Bakal Cagub Jateng Dicopot

Langar Perda Solo, Belasan Baliho Bakal Cagub Jateng Dicopot

Regional
Viral, Video Kecelakaan CBR Vs Vario di JJLS Gunungkidul, Satu Tewas

Viral, Video Kecelakaan CBR Vs Vario di JJLS Gunungkidul, Satu Tewas

Regional
Banjir Tutup Badan Jalan di Maluku Tengah, Pengendara Motor Harus Bayar Rp 20.000

Banjir Tutup Badan Jalan di Maluku Tengah, Pengendara Motor Harus Bayar Rp 20.000

Regional
Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Sungai Meluap, Jembatan Penghubung 3 Kabupaten di Pulau Seram Maluku Terancam Ambruk

Regional
Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Tak Kuat Menanjak, Truk Tanah Hantam Pos Polisi hingga Hancur

Regional
Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Rajin Munculkan Inovasi dan Terobosan, Pj Gubernur Sumsel Terima Penghargaan dari PDN

Regional
Kronologi Bus Rombongan 'Study Tour' Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Kronologi Bus Rombongan "Study Tour" Kecelakaan Masuk Jurang di Lampung

Regional
Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Kota Makassar Inisiasi Program Protokol Sentuh Hati, Gubernur Quirino, Filipina: Kami Ingin Terapkan Ide Ini

Regional
Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Jabar Penyumbang DBD Tertinggi di Indonesia, Jumlah Kematian Tembus 209 Kasus

Regional
Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Satu Anggota KKB Tewas Tertembak di Paniai Papua Tengah

Regional
Bus 'Study Tour' Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Bus "Study Tour" Terperosok ke Jurang di Lampung, 6 Orang Luka Berat

Regional
Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Polisi Buru Wanita Penculik Balita di Bima NTB

Regional
Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Sindikat Curanmor di Brebes Dibongkar, 2 Tersangka Ditangkap, 12 Motor Dikembalikan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com