Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelestarian Batik Patron, Upaya Mengembalikan Ambarawa sebagai Sentra Batik Klasik

Kompas.com - 02/10/2023, 23:59 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Upaya pelestarian batik Patron Ambarawa menjadi salah satu agenda peringatan Hari Batik Nasional. Guru dan pelajar dari sejumlah SMP di Kabupaten Semarang mengikuti pelatihan membuat batik khas Ambarawa Kabupaten Semarang tersebut.

Pengurus Komunitas Batik Patron, Ambarawa Mahfud mengatakan, dengan terlibat langsung dalam proses pembuatan batik Patron, maka akan semakin menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap salah satu warisan budaya tanah air. 

"Ambarawa adalah salah satu sentra batik klasik yang ada di Jawa Tengah," jelasnya, Senin (2/10/2023) di SMP Negeri 4 Ambarawa.

Baca juga: Hari Batik Nasional, Produsen Batik di Semarang Malah Waswas karena Tak Ada Penerus

Mafud mengatakan, Ambarawa merupakan salah satu sentra batik besar di zaman Belanda. Naskah dokumen motif batik Patron sendiri ditemukan di perpustakaan Belanda sekitar tahun 2020.

Ciri khas batik patroon Ambarawa adalah persilangan antara akulturasi budaya Solo, Yogya, dan pantura. Dengan motif yang spesifik berupa gambar wayang.

"Kita masih menggali dari 87 motif itu nilai-nilai filosofinya, deskripsinya bersama para sejarawan," kata Mafud.

Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Prakarya Kabupaten Semarang, Ngatmi mengatakan, kegiatan ini sebagai pembentuk pembelajaran dan pelestarian batik. Khususnya Patron yang menjadi ciri khas batik asal Ambarawa Kabupaten Semarang.

"Kalau yang kemarin-kemarin sudah ada batik ciprat, ecoprint, dan celup. Nah ini ada yang betul-betul warisan nenek moyang yang ada di Ambarawa, batik Patron," ungkapnya.

Kegiatan bertema Gebyar Membatik Patron, itu bertujuan untuk lebih mengenalkan kembali batik khas Kabupaten Semarang kepada siswa. Selain itu juga untuk menjaga batik khas Ambarawa agar tidak diambil atau diakui pihak lain.

"Peserta yang mengikuti acara ini ada 54 perwakilan SMP di Kabupaten Semarang, diikuti oleh guru prakarya dan siswa," terang Ngatmi.

Dia berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan kembali tahun depan dengan melibatkan lebih banyak siswa dan guru di Kabupaten Semarang. Sehingga batik Patron sebagai batik khas Ambarawa semakin dikenal masyarakat.

Sementara itu, Kepala SMPN 4 Ambarawa Utami Eko Putranti menyatakan dukungannya dengan acara membatik bersama ini.

"Ini menjadi salah satu usaha kembali mengenalkan warisan nenek moyang. Harapannya di Hari Batik Nasional ini juga, batik Patron bisa dipakai di sekolah atau instansi di wilayah Kabupaten Semarang," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Sebanyak 282 Calon Jemaah Haji Asal Mataram Berisiko Tinggi

Regional
Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Pabrik Gula Tasikmadu Karanganyar Terbakar, Diduga karena Percikan Api Pemotong Pipa

Regional
Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Klaim Dapat Perintah Prabowo, Sudaryono Positif Maju Gubernur Jateng

Regional
Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Kerap Dianiaya, Kakek di NTT Bunuh Seorang Pemuda

Regional
Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Bupati Banyuwangi Salurkan Insentif Rp 7,2 Miliar kepada 1.200 Guru PAUD

Regional
Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Mbak Ita Siap Maju Pilwalkot Semarang Usai Dapat Arahan Ketum PDIP dan Restu Keluarga

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Banjir Lahar Gunung Marapi di Agam, 12 Warga Tewas

Regional
Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Banjir Bandang Landa Tanah Datar, 1 Korban Tewas dan 1 Hilang

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

[POPULER NUSANTARA] ASN Disdukcapil Nunukan Diduga Lecehkan Pemohon KTP | Perampokan Disertai Pembunuhan di Garut

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Cerah Berawan Sepanjang Hari

Regional
Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Pj Bupati Lombok Barat Imbau Warga Tak Sebarkan Video Penyerangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com