UNGARAN, KOMPAS.com - Upaya pelestarian batik Patron Ambarawa menjadi salah satu agenda peringatan Hari Batik Nasional. Guru dan pelajar dari sejumlah SMP di Kabupaten Semarang mengikuti pelatihan membuat batik khas Ambarawa Kabupaten Semarang tersebut.
Pengurus Komunitas Batik Patron, Ambarawa Mahfud mengatakan, dengan terlibat langsung dalam proses pembuatan batik Patron, maka akan semakin menumbuhkan kecintaan pelajar terhadap salah satu warisan budaya tanah air.
"Ambarawa adalah salah satu sentra batik klasik yang ada di Jawa Tengah," jelasnya, Senin (2/10/2023) di SMP Negeri 4 Ambarawa.
Baca juga: Hari Batik Nasional, Produsen Batik di Semarang Malah Waswas karena Tak Ada Penerus
Mafud mengatakan, Ambarawa merupakan salah satu sentra batik besar di zaman Belanda. Naskah dokumen motif batik Patron sendiri ditemukan di perpustakaan Belanda sekitar tahun 2020.
Ciri khas batik patroon Ambarawa adalah persilangan antara akulturasi budaya Solo, Yogya, dan pantura. Dengan motif yang spesifik berupa gambar wayang.
"Kita masih menggali dari 87 motif itu nilai-nilai filosofinya, deskripsinya bersama para sejarawan," kata Mafud.
Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Prakarya Kabupaten Semarang, Ngatmi mengatakan, kegiatan ini sebagai pembentuk pembelajaran dan pelestarian batik. Khususnya Patron yang menjadi ciri khas batik asal Ambarawa Kabupaten Semarang.
"Kalau yang kemarin-kemarin sudah ada batik ciprat, ecoprint, dan celup. Nah ini ada yang betul-betul warisan nenek moyang yang ada di Ambarawa, batik Patron," ungkapnya.
Kegiatan bertema Gebyar Membatik Patron, itu bertujuan untuk lebih mengenalkan kembali batik khas Kabupaten Semarang kepada siswa. Selain itu juga untuk menjaga batik khas Ambarawa agar tidak diambil atau diakui pihak lain.
"Peserta yang mengikuti acara ini ada 54 perwakilan SMP di Kabupaten Semarang, diikuti oleh guru prakarya dan siswa," terang Ngatmi.
Dia berharap kegiatan ini bisa dilaksanakan kembali tahun depan dengan melibatkan lebih banyak siswa dan guru di Kabupaten Semarang. Sehingga batik Patron sebagai batik khas Ambarawa semakin dikenal masyarakat.
Sementara itu, Kepala SMPN 4 Ambarawa Utami Eko Putranti menyatakan dukungannya dengan acara membatik bersama ini.
"Ini menjadi salah satu usaha kembali mengenalkan warisan nenek moyang. Harapannya di Hari Batik Nasional ini juga, batik Patron bisa dipakai di sekolah atau instansi di wilayah Kabupaten Semarang," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.